Selasa, 21 Juni 2016

(REVIEW) Belanja Online 4 Toko Berbeda

Daripada kosong lama banget, mending saya isi dengan artikel Review Toko Online. Siapa tahu bisa mencerahkan beberapa konsumen yang hendak belanja online atau ragu-ragu terhadap belanja online pada situs belanja online yang belum pernah dikunjungi. Oh ya sebelumnya saya akan kasih tips atau cara berpikir saya dalam berbelanja online, agar konsumen atau pembaca lain bisa mendapat wawasan dan bisa mencari situs belanja online yang lainnya. Berikut tipsnya:

- Harga, sisi ini memang paling utama yang wajib kita lihat. Karena sisi ini adalah nilai tambah dari belanja online ketimbang belanja offline (ditoko-toko fisik). Kenapa demikian? karena harga yang ditawarkan oleh toko online merupakan harga yang dibeli dari pusat (agen utama langsung) dalam jumlah grosir(banyak) dan tanpa perantara-perantara pihak lain. Atau mungkin bisa juga mengambil barang dari pihak ke 2 (pihak pertama adalah agen utama, sementara pihak kedua adalah orang yang beli dari pihak pertama). Namun seperti ini biasanya sedikit mahal(sedikit sekali), tapi tidak semahal toko offline yang sudah beli dari pihak entah nomer berapa.haha Belum lagi toko offline yang ngambil untung berlebih. Sudah beli dari pihak yang nomer sekian, ambil untung yang berlebih. Ya sudah tambah mahal.

- Rekening Bersama, kalau jaman sekarang sudah barang wajib untuk situs toko online yang sifatnya hanya "wadah" untuk berkumpulnya penjual. Karena sang konsumen dijamin keamanan uang transaksinya sebelum barang tiba. Jadi, penjualnya yang nakal pasti mikir-mikir untuk berbuat kriminal. 

- Metode Pembayaran, tinggal seberapa banyak situs online yang bekerja sama dengan pihak ketiga atau memfasilitasi metode pembayaran yang beragam. Biasanya yang standard yah Transfer online, COD (Cash Of Delivery, pembayaran dilakukan dialamat yang dituju, juga bisa sambil cek dulu), via Indomaret (dengan menyerahkan kode pembayaran tinggal bayar deh), kartu kredit, atau transfer via Bank (sesuai rekening yang dituju). Pelajari dulu metode pembayaran dari situs tersebut. Tapi yang pasti untuk konsumen yang tidak punyak rekening bank pasti bisa pakai metode transfer via bank. Jadi konsumen ke bank tertentu lalu transfer sejumlah nilai uang tanpa harus punya rekening bank tersebut.

- Banyaknya penjual, ini juga merupakan sisi yang perlu diperhatikan. Apalagi situs online yang cuman sebagai "wadah". Makin banyak penjual yang menawarkan barang yang sama, harga yang ditawarkan makin bersaing. Tinggal kita pintar untuk mencari dan sabar(biasanya yang murah stocknya mudah habis).
- Iseng-iseng saja cari kode voucher, dibeberapa situs toko online biasanya ada kode voucher. Fungsinya untuk "meringankan" biaya ketika berbelanja. Tapi biasanya ada syarat ketentuan berlaku. Pahami syarat tersebut, jangan sampai sudah belanja banyak , ehh ternyata ada syarat yang bisa menggugurkan kode voucher tersebut. Kan gak lucu.

-Ongkir, atau ongkos kirim. Ini nih yang bisa jadi pedang bermata dua bagi pembeli online. Harga barang sih memang murah, ehh setelah dihitung dengan ongkir, malah lebih mahal ketimbang beli offline. Ya mending beli offline saja kalau begitu.haha Perhitungkan biaya ini sebelum membeli, bila dirasa masih murah ketimbang beli offline, ya silahkan lanjut. Saran sih sering-sering aja cek kode Voucher. Entah diiklan halaman depan situs, atau paket bundling dengan operator seluler. Biasanya ada voucher free ongkir. Ya lumayan kan bisa ngurangin beban. Atau kadang juga ada situs belanja online yang free ongkir. Emang benar ada? ada, coba cek review dibawah nanti.

- Perhatikan hari berbelanja, jika anda berbelanja hari Kamis-Juma't dan pengirimannya lebih dari 2 hari, maka barang akan sampai hari Senin. Ya kalau gak masalah sih silahkan belanja.haha namanya juga ngebet, daripada transaksinya hari senin lalu sampainya Rabu atau Kamis. Apalagi menjelang hari raya atau libur panjang Wah, siap-siap menunggu lama. Ya harap maklum lah.

Oke, itu sedikit tips yang bisa saya sampaikan. Selanjutnya memasuki bagian review. 

Tokopedia
Tokopedia merupakan toko online yang cuman sebagai "wadah" untuk penjual yang lain. Jadi, tokopedia hanya memfasilitasi tempat virtual, serta rekening bersama serta jasa pengiriman(ada JNE dan Pos Indonesia, tapi seringnya JNE). Untuk pembuatan account sebagai pembeli di Tokopedia sangat mudah(bagi yang pernah membuat account FB atau medsos lainnya). Ya seperti biasa lah harus verifikasi email. Saran saya password account dibuat sama saja dengan account medsos lainnya. Ya biar gak lupa.haha. Tampilan situsnya juga cukup mudah dipahami, dan fasilitas bantuannya juga lumayan membantu. Karena saya pernah mengalami salah nulis nilai uang yang saya transfer. Langsung saya buka bagian bantuan dan saya cari topik permasalahannya. Untung ketemu. Dan saya praktekkan sesuai instruksi dan pembayaran sudah terverifikasi. Masalah harga, tiap item bisa berbeda-beda dengan situs lainnya. Kadang Tokopedia lebih murah, kadang lebih mahal (sedikit). Ya tinggal pintar-pintarnya kita saja yang nyari harga terbaik. Oh ya, kadang ada iklan Voucher dari beberapa event (entah harbolnas atau tahun baru dan natal). Coba saja searching digoogle.haha lumayan kan misalnya dapat voucher free ongkir mungkin. Tapi tetap biasanya ada syarat ketentuan berlaku. Jadi, benar-benar pahami syaratnya biar belanjanya murah.

Asus Store Indonesia ( store.asus.com/id )
Situs ini sepertinya jarang terdengar oleh penggemar gadget (khususnya penyuka brand Asus, meski saya tidak termasuk). Padahal lewat situs ini, kita bisa pesan produk Asus(laptop, smartphone, tablet hingga aksesori) dengan harga HET(Harga Eceran Tertinggi). Artinya harga yang dipasang merupakan harga yang digunakan apabila kita membeli ditempat Gerai Resmi Asus(gerai yang menjual khusus produk Asus). Jadi ya tanpa perantara pihak ke 2, ke 3 gitu lah. Dan hebatnya, free ongkir (syarat ketentuan berlaku.haha, biasanya untuk kota-kota tertentu dan minimum belanja di atas 100ribu kalau gak salah). Menarik bukan? udah harga HET, Free ongkir, garansi resmi dan barang original. Kurang apalagi coba? tapi ada sisi buruknya beli disini. Karena entah memang banyak yang beli, beberapa produk Asus (biasaya yang andalan atau best seller) stocknya mudah sekali kosong. Jadi ya kita harus sabar.haha. Kalau masalah bikin account sih ya seperti biasa lah, tampilan website juga gak berat amat dan mudah dipahami. Hanya saja ketika saya buka lewat browser UC Browser(bukan UC mini), menu dari situs ini tidak bisa ditekan sehingga kita susa untuk log in atau mencari barang. Tapi, kalau pakai Opera browser ya lancar jaya. Kalau disitus ini ya tidak ada kode voucher-voucher gitu lah. Dan masalah pembayaran hanya menyediakan transfer ATM, Online dan transfer bank yang nantinya juga harus verifikasi dengan upload bukti pembayaran. Biasanya verifikasi 1hari. Meski free ongkir, paket pengiriman yang digunakan tidak menggunakan paket yang paling lama. Biasanya sih cuman 2-3 hari saja (entah itu JNE paket yang mana.hehe). Ya lumayan lah, toh sudah include asuransi kan?soalnya barangnya adalah elektronik.

Jakartanotebook
Situs belanja online untuk barang-barang aksesori dari laptop, PC, Smartphone pokoknya yang berkaitan dengan komputer lah. Tampilan dari situs ini agak ramai, jadi kalau tidak terbiasanya mungkin agak kesulitan. Dan kalau saya simpulkan situs ini hampir sama dengan situs Asus Store Indonesia, bedanya barang yang dijual dari banyak brand. Gak cuman satu saja. Saya peringatkan ketika membuat account untuk situs ini, karena pada bagian pembuatan password hanya disediakan 1 kolom tanpa Confirm Password. Artinya bila password yang ingin anda gunakan salah pada 1 huruf dan anda tidak tahu dan tidak sadar mana yang salah, maka anda tidak bisa masuk account tersebut. Ehh tapi bisa saja pakai fasilitas Forgot password, tapi yah ribet kan?haha jadi ketika menulis password usahakan anda dalam keadaan konstrasi dan sadar. Untuk masalah harga barang, saya lihat memang cenderung lebih murah. Apalagi saat ada diskon. Hmmmm earphone atau headset yang harganya bisa 300-400rbuan cuman dijual 150-200ribuan. Tapi, masalah original atau gak? nah itu, nanti saya bahas di artikel berikutnya karena saya sendiri baru 1x beli disana.haha Fasilitas pembayaran ya seperti biasa, transfer online, ATM dan Bank. Kurir yang digunakan juga JNE. 

Mataharimall.com
Matahari Mall? yap, Departement Store yang terkenal di Indonesia ini telah membuat situs online untuk mewadahi para penjual untuk memasarkan dagangannya. Itu aja?? gak lah, tak lupa dagangan khas Matahari juga dijual disini. Seperti dari brand Nevada, Cole, dan lain-lain.  Sepengelaman saya sih mencoba untuk membeli produk yang bukan dari brand Matahari. Harga memang bukan yang paling murah di antara toko online lain. Tapi, kelebihannya tiada ongkir coy.hahaha. Ambil contoh saja, beli Jas Hujan harga temurah di toko online lain 160ribu. Ongkir dari Jakarta-Malang 22ribu (per 1kg, sementara jas hujannya beratnya 1,2kg otomatis dibulatkan 2kg, sehingga 44ribu). Total bisa 200ribu. Sementara di Mataharimall, harga 177ribu, free ongkir kemana saja(bacaannya sih seluruh Indonesia, entah ada syarat ketentuan atau tidak.haha). Murah mana coba? ya itu sih jika beli Jas hujan, entah item lain. Yah ada plus minus lah. Tampilan situs cukup informatif. Tidak cuman fashion saja, gadget dan barang elektronik juga ada disitus ini. Tinggal kita milih harganya yang terbaik aja. Metode pembayaran seperti biasa lah. Nah, yang biasa menggunakan kurir JNE, disini harus terbiasa dengan kurir TIKI. Ya gak masalah lah, asal barang sampai dan murah. Pengalamanku sih sampainya 3hari. Ya wajarlah.

Ya begitulah review dari saya tentang Toko Online yang berbeda. Semoga bisa mencerahkan para pembaca tentang toko online diatas. Ya intinya periksa harga saat ingin belanja online. Ya kan rugi juga udah lebih mahal ketika beli online dibanding toko offline, ehh harus nunggu lama (2-3Hari).

Sabtu, 11 Juni 2016

Tips Merawat Baterai Smartphone

Saatnya menulis lagi. Kali ini saya akan menulis tentang merawat baterai pada smartphone. Berdasarkan pengalaman dan ilmu-ilmu yang pernah saya pelajari ditunjang juga artikel-artikel yang ada. Sekaligus tulisan ini juga mencoba menjawab mitos-mitos tentang baterai dan pengisiannya. Sehingga para pembaca bisa mempraktekkan tips tersebut tanpa ragu.
Pada dasarnya merawat baterai kaitannya dengan cara mengisi daya. Karena saat dipakai pun kita hanya pasrah pada performa cell tersebut. Dalam artian saat baterai kita gunakan ya kita tidak bisa memberi treatment-tretment sehingga baterai menjadi awet. Oke sebelum kita masuk ke tips, alangkah baiknya kita perlu mengenal smartphone, baterai dan charger yang kita gunakan. Agar ketika membahas tipsnya, anda tidak akan bingung lagi.


- Smartphone
disini saya akan membahas daya input yang disarankan oleh pabrikan. Dari daya input ini, kita bisa memilih charger mana yang boleh atau tidak boleh digunakan. Perhatikan gambar dibawah ini:
 
 
bagian yang saya lingkari merah merupakan nominal daya charger yang boleh masuk. Tertulis 5V, 1A. Jadi tegangan yang masuk harus 5V dan arus yang masuk maximal 1A(Ampere).


- Baterai
Saat ini ada 2 jenis baterai yang dipakai pada smartphone, Lithium Ion dan Lithium Polymer. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dari keduanya soal performa menyimpan daya. Hanya berbeda saat memasuki masa siklus charge telah habis. Apa itu siklus charge? yaitu jumlah kejadian baterai mengalami pengisian (dicharge). Biasanya berkisar 300-400 x charge(keadaan charger bagus) Bila sudah melewati masa tersebut performa baterai akan menurun namun tidak drastis. Jadi, bukan setelah 300-400 x charge baterai langsung ngedrop sampai tidak bisa dipakai.

Kembali ke lithium ion dan polymer. Lithium ion ketika melalui masa siklus charge fisik dari baterai akan berubah. Biasanya jadi bengkak(ya gak parah sih). Artinya cell didalam sudah menghasilkan banyak gas hasil oksidasi cell baterai. Bahkan pada titik tertentu baterai akan sangat drop (100%-15% sangat cepat) sampai kejadian tidak bisa diisi. Biasanya umurnya berkisar 2-4 tahun. Namun, ada juga yang lebih dari umur itu baterai tidak ngedrop parah(tapi tidak seoptimal saat awal dahulu).
Sementara Lithium polymer ketika melewati masa siklus charge tidak mengalami perubahan fisik. Namun, performanya juga tidak seoptimal saat awal pembelian. Meski sudah 2-4 tahun bahkan lebih dari itu pun baterai jenis ini juga tidak mengalami penurunan performa yang tidak parah. Bahkan jarang terjadi baterai lithium polimer tidak bisa dicharge meski sudah berusia lebih dr 3tahun.

Sekarang saatnya membaca spesifikasi baterai. Seperti gambar dibawah:


Tertulis 3,7V 1300mAh. Artinya baterai memiliki tegangan keluaran 3,7V dan mampu mempertahankan arus sejumlah 1300mili Ampere dalam waktu 1 jam. Nah jika bicara arus dan tegangan, maka juga bicara beban (tahanan). Artinya bila beban membutuhkan arus kurang dari 1300mili Ampere maka daya tahan baterai akan naik. Bagaimana bila beban diatas 1300mA? ya otomatis baterai akan langsung habis dayanya dalam sekejap. Ya itu sih penggambarannya saja faktanya beban smartphone tidak pernah sampai nilai maximal mAh. Timbul pertanyaan, charger tertulis 5V sementara baterai tertulis dibawah 5V, apakah gak masalah tuh? justru itu lah hakikat mengisi baterai, yaitu menyalurkan daya dari beda tegangan besar ke beda tegangan kecil. Nah, kalau sama gimana ada transfer daya. Tapi jika terlalu jauh perbedaannya, maka IC Power yang ada pada smartphone tidak bisa menahan perbedaan tegangan yang sangat jauh tadi.


-Charger
Penentu dari awetnya baterai dan smartphone kita. Mari kita coba membaca spesfikasi charger pada gambar dibawah:


Tertulis bahwa charger ini memiliki Daya Keluaran 5V 680mA. Ingat Daya Keluaran yaitu Output bukan daya masukan (input)  Kalau input umumnya 220V 50/60Hz dengan nilai Arus bervarian (gak ngefek ke pengisian sih cuman itu berguna untuk menghitung daya yang dibutuhkan saat kita menghitung konsumsi listrik perharinya saja).
Kembali ke Daya keluaran. Artinya charger tersebut hanya bisa mengeluarkan arus maximum 680mA pada tegangan 5V. Nah bila digunakan untuk mengisi baterai 1300mAh akan penuh dalam waktu 2 jam saja. Tapi ya gak gitu juga sih teorinya.haha Memang perhitungannya belum ada rumus yang baku. Saya beri contoh kasus:
- charger 700mA saya gunakan untuk mengisi baterai 1300mAh(baterai Acer Z110). Dan ternyata penuh dalam waktu kisaran 3-4 jam. Itu dari posisi 15% - 100%. Bila dihitung-hitung per 1 jam mengisi sejumlah 325-400mA.
Bagaimana jika kita gunakan pada baterai 2000mAh(Asus ZE500KG)?
Ternyata berbeda kondisi. Jutru waktu pengisian hampir sama bahkan cenderung cepat yaitu 3-3,5jam. Artinya daya yang masuk dalam 1 jam sejumlah 471-666mA. Lha kok berbeda? kalau menurut pendapatku sih bedanya ada pada IC Power keduanya yang mengijinkan arus yang masuk hingga pada nominal tertentu. Dan bukan berarti nilai arus yang tertera pada charger oleh IC Power digunakan 100%. Ya semacam karakteristik. Tapi bukan berarti sebuah limiter lho, karena ketika charger 1A digunakan pada baterai 2000mAh waktu yang ditempuh 2jam (dari 15-100%). 

Hubungan antara charger, smartphone dan baterai adalah seperti ini:


Sudah paham kan? saya anggap demikian.
Sekarang kita masuk ke tipsnya, berikut tips merawat baterai smartphone:

- Saat pertama kali membeli smartphone, pelajari spesifikasi dari daya charger, smartphone dan baterai(penjelasan panjang lebar tadi itu wes.haha)

- Sebelum menyalakan smartphone lakukan charging sampai indikator 100%. Bila sudah sampai 100% kasih jeda waktu 15 menit setelah itu lepas dan nyalakan smartphone dan gunakan secara normal. Jadi tidak perlu charge hingga 8jam. Dan fungsi dari proses ini yaitu mengaktifkan semua cell setelah disimpan terlalu lama(dari masa produksi baterai hingga dinyalakan butuh waktu lebih dari 2minggu).

- (Masih masa awal pembelian) charge ketika indikator 15% dan hitung waktu hingga penuh. Proses ini berguna untuk memperkirakan waktu baterai telah penuh

- Katakanlah baterai penuh dalam 2 jam, beri jedah waktu 15 menit atau sampai charger terasa dingin.  Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa cell baterai terisi penuh secara sempurna.

- Jangan melakukan charging melebihi waktu yang ditentukan (yang sudah diukur tadi). Memang pada smartphone terdapat mekanisme untuk menurunkan arus yang masuk pada baterai(bukan memutus). Namun, umur sebuah komponen kita tidak bisa kita prediksi. Mungkin smartphone kita sudah sering dicharge lama(sambil tidur) dan tidak terjadi masalah. Smartphone lain?? belum tentu sama nasibnya.

- Periksa temperatur charger dan smartphone dengan tangan anda. Proses charger memang menghasilkan sebuah panas(pada charger dan smartphone). Hal ini normal karena perbedaan tegangan tadi (5V dengan 3,6V) akan dilepas lewat panas(disipasi daya). Proses periksa temperatur bertujuan untuk mengetahui kondisi normal saat charge(dengan charger original/bawaan dengan kondisi baterai original). Sehingga ketika kita mengganti charger dan baterai kita bisa membandingkan kondisi charging normal atau tidak.

- Usahakan charger yang digunakan merupakan charger original atau bawaan smartphone. 

- Bila terpaksa menggunakan charger original smartphone merk lain, pastikan charger tersebut memang original dan memiliki spesifikasi daya keluaran (output) sama atau kurang.

- Ada teori dari forum Android (saya lupa forum apa), bahwa pilih charger dengan output arus 70% dari kapasitas baterai. Misalnya jika kapasitas baterai 1300mA maka charger yang baik(bikin baterai dan smartphone Awet) memiliki output 910mA, artinya charger yang baik harus dibawah nilai itu atau sama dengan 910mA. Memang mendekati 1A(1000mA), tapi tidak salah juga sih pakai 1A. Hal ini demi awetnya baterai.

- Usahakan ketika charging berlangsung smartphone keadaan stand by atau bila perlu keadaan mati.Kalau keadaan mati, maka hardware smartphone diberi kesempatan untuk "istirahat".

oke itu tips dan ilmu yang bisa saya berikan. Ilmu-ilmu di atas berdasarkan pengalaman, materi kuliah (elektronika arus lemah) dan beberapa artikel mengenai baterai dan proses charging. Semoga bermanfaat
Oke itu

Jumat, 10 Juni 2016

File Sharing via WIFI

Yooo. Lama juga gak nulis blog. Biasa kesibukan kantor, jadinya susah meluangkan waktu buat ngeblog. Pulang kerja, tidur, main laptop+ smartphone, ehh ketiduran. Pada kesempatan ini saya akan menulis tentang tutorial untuk melakukan file sharing menggunakan koneksi WIFI. Mungkin bagi yang pernah mencoba sudah pasti menguasai teknik ini. Tapi, bagi yang belum ya jadi hal yang baru (baru tahu kalau smartphone yang dipakai canggih juga.haha). Sebelumnya apa itu File Sharing? yaitu sebuah aktivitas dimana kita bisa mengakses sebuah folder atau file sesuai dengan ijin yang diberikan kepada komputer client (target). Kalau sudah bisa mengakses otomatis, kita bisa merubah, memindahkan, menggandakan (copy) bahkan menambahkan file ke folder tersebut. Aktivitas seperti ini sangat umum dilakukan pada sebuah jaringan skala intranet (bukan internet lho). Ya dikantor-kantor, diwarnet, disekolah, dll asal berada satu jaringan. Nah, apakah smartphone bisa menjalankan fungsi layaknya komputer? jawabannya bisa, namun terbatas. Langsung saja ke tutorialnya

Langkah persiapan:
- Siapkan Access Point atau Hotspot pada laptop atau komputer (bisa pakai cara INI  atau cara lain)
- Bila sudah sambungkan smartphone pada jaringan Access Point yang sudah dibuat.

Langkah setting komputer:
- Pastikan settingan network sudah Home Network seperti gambar dibawah ini:

- Bila belum keadaan tersebut, klik tulisan biru dibawah tulisan nama  Access Point (ya sekitar lingkaran merah)
- Setelah selesai, klik Change Advanced sharing setting (ditunjuk gambar panah merah)

- Lakukan setting seperti dibawah ini:

 
- Bila sudah selesai, pilih dan setting Folder yang ingin anda sharing untuk perangkat lain (Laptop dan smartphone). Klik kanan pada folder yang ingin disharng (seperti contoh dibawah adalah folder ANIME). Lalu klik Tab Sharing (yang dilingkari)lalu klik share


 - Klik bagian yang ditunjuk oleh tanda panah merah,lalu pilih Everyone (yang artinya folder akan disharing ke pengguna jaringan yang sama).


- Bila sudah terpilih, klik Add untuk menambahkan ke list dibawahnya. Ubah settingan Permission dari Everyone seperti gambar dibawah. Pilih Permission Read/Write (artinya semua user bisa menghapus, membuka file, menambahkan file dengan bebas, bila pilih Read saja maka user hanya bisa membuka file tanpa bisa menghapus atau menambahkan sebuah file). Bila selesai, klik Share, lalu tunggu proses Loading.



 -Bila sudah selesai klik Close, lalu folder yang kita siapkan tadi sudah bisa diakses oleh semuanya.Sekarang kita coba buka lewat Smartphone. Kali ini saya menggunakan Manajer File bawaan Asus (smartphone saya Asus Zenfone 2 Laser). Buka menu seperti dibawah ini, klik Network Place. Dan pastikan bahwa smartphone sudah terhubung dengan jaringan WIFI yang sama dengan laptop atau komputer yang disetting tadi.
- Maka akan muncul komputer yang sudah melakukan sharing tadi seperti gambar dibawah ini :

- Tinggal klik saja komputer tadi, lalu silahkan buka folder yang sudah di sharing tadi (nama folder tadi adalah ANIME). Kalau muncul folder lain itu adalah folder yang sudah secara default telah disetting sharing oleh OS Windows atau memang sebelumnya kita sudah setting sendiri.


- Tada ini adalah isi Folder ANIME tadi, sama dengan yang versi PC:
Versi Smartphone

Versi Laptop

Sampai sini tutorialnya telah selesai. Ingat pada langkah-langkah diatas harus benar-benar teliti, agar hasilnya bisa sesuai. Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin sering ditanyakan:

- Apakah bisa menggunakan manajer file dari pihak lain seperti ES File Explorer, atau mungkin Astro File Explorer?
Bisa, selama ada fitur Network Place. Mungkin namanya saja yang berbeda seperti ada ES File Explorer fiturnya adalah LAN.

- Berapa kecepatan file transfernya? 
sekitar 2-3 MB/s, ya lumayanlah, dari pada Bluetooth.

- Kan itu laptop atau PC yang dijadikan source (sumber file), bagaimana bila smarphone yang dijadikan source?
Bisa, tapi itu tutorial berikutnya yah.haha