Rabu, 31 Agustus 2016

Brand Image Motor Jepang

Yoo... jumpa lagi dengan saya sang penulis kawakan (kawakan jarang nulis maksudku.haha). Kali ini saya akan nulis tentang hal ringan. Ya ringan sih tapi kalau dipikirkan pasti sangat berharga juga. Sesuai judul saya akan menulis tentang brand image motor Jepang. Awalnya sih saya ingin kasih judul, filosofi motor Jepang, tapi kalau kata "filosofi" kaitannya dengan cara pandang individual yakni sang desainer. Sementara brand image kaitannya dengan pandangan masyarakat luas. Oh ya maksud dari "motor" disini adalah sepeda motor lho. Bukan mobil atau dinamo. 

Oke, kata "brand image". Pasti kaitannya dengan konsumen. Konsumen mempunyai suatu penilaian yang bersifat universal. Dalam arti mayoritas konsumen punya kesamaan cara berpikir. Nah, produk sepeda motor yang beredar di Indonesia adalah produk dari beberapa negara. Seperti Jepang, India, Itali, Jerman dll. Lha kok brand Eropa masuk? kan itu moge (motor gede) saja? ya kan namanya tetap sepeda motor. hahaha. Oke, lanjuy. Setiap produk dari negara lain pasti punya ciri khas (ya gak khas amat sih). Entah itu soal desain, harga, kualitas hingga nilai prestige. Nah, sisi-sisi tersebut tiap produk pasti berbeda nilainya. Dari sisi-sisi tersebut terciptalah yang namanya brand image. Yaitu pandangan konsumen terhadap sebuah produk dari berbagai aspek atau sisi. Di tulisan ini saya akan bahas tentang brand image khusus produk Negara Jepang dari berbagi sisi. Tujuannya sih satu, agar para pembaca tahu dan kenal tentang produk motor negara Jepang secara mendalam. 

Sebelum itu saya akan menjelaskan standard penilaian yang nanti saya gunakan pada penjelasan dibawah. Agar para pembaca dalam membaca penjelasan bisa mendapat gambaran yang lebih jelas. Berikut standard penilaian yang saya gunakan:
- Kurang
- Cukup
- Bagus
Oke saatnya kita bahas gimana sih brand image motor Jepang dari berbagai sisi:


Desain
Nilai: Bagus
Hal pertama adalah desain. Masalah desain sepeda motor Jepang paling jempolan. Mengikuti jaman, dan perubahannya dikisaran 3-5 tahun (beberapa produk memiliki life cycle lama, karena memang modelnya sudah futuristik dan peminatnya masih banyak).  Engineer pabrikan motor Jepang seringnya membuat survey untuk menentukan arah desainnya next produk mereka. Harapannya sih agar mayoritas konsumen suka dan akan membeli produk tersebut. Lihat saja contoh sepeda motor bikinan Jepang dibawah ini:

Keren-keren dan dari tahun ke tahun berbeda-beda kan?
Superbike Tahun 90an
Superbike 2010an


Harga
Nilai: Cukup
 Ini adalah salah satu point terkuat dari sepeda motor dari negara Jepang. Yap, harga. Dibanding dengan sepeda motor brand negara lain, sepeda motor Jepang terkenal dengan harga yang masuk akal. Masuk akal gimana? ya harga yang dibayarkan sebanding dengan kualitas. Harganya memang bukan yang paling murah (karena masih murah sepeda motor dari negara India, Cina dan Korea), tapi kualitasnya sangat awet. 


Teknologi
Nilai: Bagus
Teknologi dari sepeda motor negeri Sakura ini juga sama dengan desainnya. Sama-sama ngikutin jaman. Saya rasa engineer pabrikan Jepang benar-benar menggunakan teknologi dari jaman ke jaman. Misal, mesin 4 silinder, 2 silinder, 3 silinder, injeksi, teknologi metalurgi yang terbaru, bahkan sampai teknologi knalpot yang membuat power sepeda motor standard bisa kencang namun ramah lingkungan pun Jepang kembangkan.Yah itulah Jepang, membuat teknologi yang harus bisa ngikutin jaman dan selera konsumen. Prinsip dasar dalam membuat sepeda motor adalah berikan apa yang konsumen inginkan, maka konsumen akan membelinya. 

Mesin 4 silinder, lebih kompleks dan powerfull

Sampai knalpot saja dibikin teknologi

Gak cuman motor Italia saja, Jepang juga bisa bikin

Reliability (Kehandalan)
Nilai: Bagus
Karena teknologinya paling maju, otomatis soal bikin kendaraan yang tingkat handalnya tinggi pasti mudah. Balik lagi ke konsumen, agar konsumen banyak yang beli. Karena banyak yang beli, otomatis juga pabrikan mendirikan jaringan service dibanyak tempat. Ujung-ujungnya sepeda motor jika rusak atau saatnya service dapat dengan cepat diperbaiki. 
 
Nilai Prestige
Nilai: Cukup
Yap, saya beri nilai cukup. Mulai dari sepeda motor jenis Superbike hingga sepeda motor bebek, nilai prestige dari brand negara Jepang biasa-biasa saja. Kok bisa? ya itu tadi, efek dari banyak yang laku membuat nilai prestige dari produk jadi turun (memang tidak sampai parah). Karena konsumen menilai banyak yang mampu beli dan jumlahnya banyak ditambah lagi harganya terjangkau. Klop sudah. Tapi gak masalah lah, yang penting bisa dipakai dan gak rewel.

Orang yang sangat kaya, pasti beli yang merah ketimbang yang hijau


Yap, itulah gambaran terhadap produk sepeda motor negara Jepang. Intinya sih memiliki image terjangkau, handal, dan irit. Nah untuk mencapai image tersebut, dibutuhkanlah riset dan pengembangan yang tidak lama. Sehingga dari tahun ke tahun sepeda motor Jepang cenderung muncul teknologi atau model baru. Tujuannya satu, agar konsumen membeli produknya.

Sekian terima kasih. Semoga menginspirasi.

Selasa, 30 Agustus 2016

(VOTING) 100ribu, Dibagi 2 atau Dibagi 4?

Dalam rangka ingin berbagi rejeki pada pembaca setia (maksudnya setia untuk tidak setia membaca blog ini.haha). Kali ini saya hendak mengadakan Quiz dengan hadiah Pulsa sebesar 100ribu. Cuman Kalau hadiahnya pulsa 100ribu untuk 1 orang kayaknya kurang asyik. Karena pemenang itu butuh lebih dari 1.haha. Nah masalahnya ini saya bingung, mau dibagi 2 atau 4. 

Kalau dibagi 2 jadinya 50ribu untuk masing-masing pemenang. Tapi lumayan buat tambahan untuk paket internet (bagi yang 50ribu dapat 8GB pasti mantap). Sisi gak enaknya yang menang cuman 2. Maka kesempatan untuk menang makin tipis. Sedangkan dibagi 4 masing-masing 25ribu. Enaknya sih yang menang lebih dari 2 orang. Kesempatannya makin besar. Gak enaknya sih Jaman sekarang 25ribu buat paketan internet gak dapat kuota banyak. Buat memperpanjang paketan 8GB masih kurang 25ribu. 

Jadi saya mohon bantuan untuk memilihkan kira-kira enaknya dibagi 2 atau 4? cara votingnya cukup mudah:

Ketik: angka "2" (tanpa petik). Bagi yang ingin hadiahnya dibagi 2 orang.
Ketik: angka "4" (tanpa petik), Bagi yang ingin hadiahnya dibagi 4 orang.

Cara votingnya cukup ketik komentar dengan angka 2 atau 4 di postingan yang saya post di Forum Facebook "Komunitas Android Indonesia". Dan durasi votingnya saya batasi 2 hari sejak saya posting di Forum tersebut. Jika ngetik angka lalu ditambahin kata-kata lain, maka tidak akan saya hitung votingnya.

Quiznya kapan? tenang pantengin aja blogku. Gak lama kok. Gak sampai bulan Oktober. Jadi awasi terus blognya (bahkan tidak menutup kemungkinan quiznya mulai jam 12 malam lho.haha)

Smartphone dan Pacar, Apa Hubungannya?

Baca judulnya mungkin bingung. Apa hubungannya? bila dipikirkan secara biasa memang tidak ada hubungannya. Masak benda mati dikaitkan dengan benda hidup.Tapi, kalau sedikit kita kaitkan antara mereka berdua, pasti akan membuat cara berpikir kita terhadap kedua benda (maaf kalau tersinggung.haha) akan sama. Oke, tujuan dalam penulisan kali ini agar kita semua bisa instropeksi diri terhadap cara berpikir kita yang mungkin saja salah (tapi tidak sepenuhnya salah). Sehingga nantinya kita bisa lebih menghargai kedua benda tersebut bahkan bisa menghargai orang lain. Kok bisa? Makanya dicoba saja.hahaha

Tulisan ini saya gunakan dengan metode percakapan yang pernah saya alami (pengalaman pribadi). Dan juga tidak ada teori dasar didalamnya. Mungkin yang ada logika-logika yang orang lain pasti akan setuju. Oh ya, karena ini ada kaitannya smartphone dan pribadi orang lain, maka saya samarkan saja namanya, agar tidak ada yang tersinggung. Dalam percakapan ini ada 2 orang yang terlibat, yaitu saya dan teman saya bernama Tio (nama samaran). Sedikit penjelasan tentang Tio, dia orangnya tidak terlalu tampan, Tidak ada prestasi yang menonjol, dia setia kawan, tapi agak egois dan selalu ingin menang sendiri (maklum orang tuanya juga kaya). Tio sangat jarang bergaul dengan cewek, alhasil kalau ngobrol sama cewe yang cantik, pasti gugup dan tidak asyik. Pada suatu hari...

Tio :" Hoi bro, mana katanya beli smartphone baru kemarin."
Aku : (Lagi Asyik main game dari smartphone baruku) "Nih, lagi nyobain game GTA San Andreas."
Tio :"Beli Smartphone merk X ? itu kan OSnya "H"."
Aku :"Terus kenapa?" (Masih konsen ngegame)
Tio :"Ya elah bro, gak ngikutin jaman nih. Sekarang jamannya smartphone OS "J". Itu lho yang merknya  Y. Banyak orang terkenal pakai itu. Bentuknya bagus. Fiturnya juga canggih. Tampilannya elegan coy."
Aku :"Terus kenapa dengan smartphone merk ini?"
Tio :"Murahan coy, tahu gak kelemahan OS "H"? mudah ngelag, dan boros baterai. Pokoknya gak enak lha."
Aku :"Perasaan gak tuh, dari tadi main game berat lancar aja. "
Tio :" Ya elah cuman satu game doank, coba sekalian download, main musik, pasti deh ngelag."
Aku :"Ohh gtu, emang smartphonemu yang merk Y bisa?"
Tio :"Pasti bisa lah, kan OSnya "J". Ringan, dan juga irit baterai. Aplikasi-aplikasinya juga banyak. Dan gak bakal ngelag.Makanya pilih aja merk Y. Toh uangmu banyak dari hasil nabung lama. "
Aku :"Gak lah. Males sudah terlanjur beli."

Pertama yang saya rasakan waktu itu ya agak panas juga. hahaha udah capek-capek nabung dan browsing sana sini tentang smartphone yang pas dengan budget dan keinginan, tapi teman saya yang akrab malah bilang gitu. Mungkin apa yang dikatakan memang sebuah fakta. Yap, fakta yang ada dasarnya (pengujian-pengujian dari pihak yang berkompeten).. Tapi apakah saya salah kalau hati saya agak panas ketika teman saya bilang demikian? saya rasa tidak. Karena saya membeli smartphone karena saya merasa ini pilihan tepat dan benar menurut saya. Dan juga saya sangat menikmati smartphone ini. Memang apa yang dikatakan Tio soal smartphone saya ada benarnya (meski ada bagian yang salah juga). Maka suatu hari saya coba balas apa yang saya rasakan ini dengan cara yang berbeda namun sedikit kasar (gak kasar banget lah.haha).

Aku :"Yo, boleh pinjam flashmu?"
Tio :"Nih bro. Emang buat apa?"
Aku :"Ngopi presentasi. Eh masih pacaran sama Julie?"
Tio :"Yap. Makin hari kami makin mesra aja.haha. "
Aku :"Oh gtu, yakin emang sudah benar-benar suka dan sayang?"
Tio :"Yakin lah, dia sudah benar-benar ngertiin aku. Perhatian sama aku. Aku pun juga perhatian sama dia, dan yang paling penting gak aneh-aneh lah kayak cewek sekarang. "
Aku :"Jiah padahal kan Julie wajahnya biasa aja. Postunya juga gak istimewa. Emang pintar dalam hal pelajaran. Tapi stylenya itu lho, hmmmm biasa banget. Bahkan mungkin cupu."
Tio :"Itu kan menurutmu bro, menurutku beda. Toh aku menikmati hubungan ini. "
Aku :"Sangat disayangkan. Padahal kamu kan kaya Yo, dapetin cewek cantik, manis dan sexy kan mudah. Tinggal bawa BMW papamu pasti langsung lengket. "
Tio :"Dalam hal hubungan itu gak perlu mandang fisik coy, asal kita nyaman, dia nyaman, kita menikmati, dia menikmati, ya sudah jalanin saja sampai akhir. "
Aku : (Nunjukin foto cewek ke Tio) "Yakin gak mau pacarin dengan cewek ginian? cantik, manis, baik, dan mereka gak matre lho. "
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi
Tio :" Itu yang pakai baju hitam pasi matre lah. Udah gitu pasti nyari yang ganteng. Sedangkan aku kan jelek."
Aku :" Halah, kan yang penting dapat cewek cantik, manis dan sexy. Cuman modal mobil BMW doank pasti bisa. Ya emang kadang beliin baju dan makan direstoran mewah. Tapi kan yang penting hati senang bisa memiliki cewek seperti itu. "
Tio :"Emang kenapa kalau nanti aku nikah sama Julie?"
Aku :"Waduh, aku sih gak bisa jamin kamu bisa gak bosan sama Julie. Kan Julie wajahnya pas-pasan. Belum lagi bodynya biasa aja. Yakin deh, kalau nikah 1-3 tahun pasti akan bosan. Apalagi nanti anakmu  wajahnya akan biasa aja. Rugi deh kalau gak bisa dapetin cewek seperti mereka. " (kayaknya aku agak keterlaluan.hehehe)
Tio :"Kampret kamu. Bodoh amat sama mereka, yang penting aku sayang dan aku cinta Julie. Dah mana flashdiskku. Teman apa kamu ini. Masalah selera cewe aja disalah-salahin. " (Meninggalkan aku dengan nada judes)

Wah cara balasku agak kasar nih. Tapi ceritanya masih berlanjut lho.

Besoknya aku BBM si Tio.

"Hoy bro. Maaf ya kemarin balas dendamku agak kelewatan. hehe. Niatku kemarin balas dendam plus ngasih sedikit pencerahan. Kemarin saat kamu bilang smartphone merk X jelek lah, kurang gaul, mudah lag, dsb. Sebenarnya aku agak panas juga dengarnya. Ya mungkin manusiawi juga ngerasain demikian. Barang yang sudah susah-susah kita  dapatkan harus di ejek orang lain. Tapi mungkin juga ejekannya itu adalah fakta. Cuman rasa tetap aja panas dengarnya. Ya sama aja dengan aku ngejek pacarmu, Julie. Mungkin bagimu dia spesial, dan kamu sangat susah dapetin perhatian dan cintanya. Dan ketika aku ejek tentang Julie toh secara manusiawi pasti panas juga. Menurutku yang aku ucapin kemarin memang sebuah fakta. Tapi tetap saja kan bikin panas waktu kamu dengarkan? ya itulah yang aku rasakan. Mungkin memang smartphone dengan cewek dua hal yang berbeda. Satunya tentang gadget, satunya soal teman spesial. Tapi persamaannya adalah kita butuh perasaan untuk menggunakannya. Saat perasaan itu diciderai oleh sebuah fakta yang memang pahit, ya secara manusiawi kita akan kesal. Yang bisa dilakukan ya kita harus saling menghargai. Kalau saja kamu tidak bicara seperti itu, pasti aku tidak akan kesal dan tidak akan balas dendam. Begitu juga sebaliknya. Kalau aku menghargaimu pasti aku tidak akan berbicara jelek soal Julie. Ya semoga pertemanan kita masih berlanjut. Kalaupun tidak aku cuman bisa minta maaf. "

Itulah isi BBM yang aku kirim ke Tio. Dan baru 5hari kemudian Tio baru menyapaku lagi. Ya kita sudah tidak membahas kemarin lagi. Yang kemarin biarlah berlalu. Asal kedepannya tidak terulang lagi. 

Lesson Learned yang dapat kita pelajari:
- Apa yang kita anggap baik, belum tentu orang lain berpikir sama dengan kita. Apa yang orang lain anggap buruk, belum tentu kita juga berpikir sama. 
- Hargailah pilihan orang lain, karena kita tidak tahu apa yang mereka cari dari pilihan tersebut. Apakah sekedar senang? sekedar terlihat berharga? sekedar mengikuti trend? ya terserah mereka.
- Tidak ada pilihan yang salah dalam memilih barang, yang ada kita menikmati atau tidak. Kalau tidak menikmati, silahkan ganti dengan yang lain tanpa mempengaruhi pilihan orang lain yang belum tentu pemikirannya sama.
- Manusia itu unik, yang mereka pilih bukan yang paling sempurna, paling hebat, dan paling populer, tapi yang mereka pilih adalah yang paling bikin mereka nyaman. 
- Kita memang mampu membeli berbagai barang dengan merk yang berbeda. Tapi kalau hati kita suka pada merk tertentu. Apakah salah? Apakah beli barang yang mahal atau secara spesifikasi lebih baik pasti hati kita senang? belum tentu. Apakah beli barang yang sempurna pasti akan nyaman? bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung selera masing-masing.

Yah itulah pelajaran yang dapat kita petik. Silahkan simpulkan sendiri pelajaran yang dapat kita petik. Semoga kalian bisa lebih terbuka cara berpikirnya. Kan rugi, sudah baca panjang lebar, tapi masih tidak berubah cara berpikirnya. kecuali memang niatnya sudah buruk. Jadi orang buruk kok suka. Situ sehat? hahaha. Dan saya rasa logika-logika di atas hampir semua orang akan berpikir setuju. Kalau tidak? sepertinya anda terlalu egois.haha



DISCLAIMER: Bagi yang merasa memiliki foto-foto di atas, saya ucapkan mohon maaf bila terpasang diblog saya. Dan deskripsi dari penggambaran foto di atas adalah tidak benar (maksudnya bagian yang negatifnya lho.haha). Dan foto di atas hanya ilustrasi, karena sesungguhnya ketika saya tunjukkan ke Tio, fotonya bukan pakai foto itu.hehehe Mohon maaf lho ya.