Sepertinya beberapa artikel nantinya akan berbau otomotif lagi, maklum untuk smartphone lagi gak ada bahan untuk dibahas. hehehe. Baiklah sesuai judul saya akan memberi tips mengenai kerusakan mesin injeksi, baik itu mobil atau sepeda motor. Tapi yang saya bahas disini akan kebanyakan tentang sepeda motor, namun mobil pun bisa menyesuaikan karena sistem injeksi juga dilengkapi sensor-sensor. Ya harap maklum saya tidak punya mobil injeksi.hehehe
Dimasa sekarang semua kendaraan bermotor sudah menggunakan sistem injeksi atau FI (Fuel Injeksi). Selain lebih efisien, tenaga yang dihasilkan lebih besar dibanding mesin karburator. Dibalik kelebihannya, sistem injeksi juga memiliki kekurangan dibagian mendeteksi kesalahan pada part. Maklum, di mesin karburator part yang paling canggih cuman CDI saja, jadi apabila ada kerusakan disektor elektris dapat dengan mudah dicari. Sedangkan di mesin injeksi karena menggunakan sensor-sensor untuk melakukan fungsinya maka apabila terjadi kerusakan pada salah satu sensornya akan mengakibatkan tidak jalannya pembakaran. Untungnya pabrikan memberi kemudahan sensor mana yang tidak bekerja dengan normal.
Sebelumnya saya akan jelaskan secara garis besar kerusakan pada mesin injeksi. Jadi, mesin injeksi sebagian besar kerusakannya pasti berhubungan dengan sensor.Setelah kunci kontak di putar ON, maka ECU mengirim tegangan ke sensor. Dan kalau normal, sensor akan melakukan pembacaan. Bila niai yang dibaca error, atau tidak sesuai dengan yang telah ditentukan maka sensor akan dikatakan rusak. Sehingga ECU mengirim perintah lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp). Biasanya akan muncul kode di layar LCD (bila speedometer dilengkapi dengan LCD) atau lampu MIL tadi berkedip dengan irama tertentu (tidak membentuk lagu.haha).
Banyak penyebab yang membuat sensor ini mengalami kerusakan, biasanya:
- Habis terjatuh atau kecelakaan
- Lifetime sensor sudah mencapai (sudah saatnya rusak)
- Kabel digigit tikus atau mungkin kabel sensor meleleh.
- Kelebihan arus (karena pasang aksesori kelistrikan berlebih).
- Efek bongkar mesin
- Habis kebanjiran.
- Pemasangan aksesori kelistrikan (asal bongkar tapi masang kabelnya ada yang ngawur).
Cukup banyak juga penyebabnya yah? ya pokoknya yang berhubungan dengan kelistrikan, benturan, panas, dan bongkar-bongkar bisa merusak sensor. Lalu bagaimana kita tahu sensor mana yang rusak? saya ambil contoh dari beberapa kasus di forum R15 seperti gambar dibawah.
Ditandai lampu MIL (warna kuning) nyala dan terdapat kode unik (bukan togel lho.haha) di layar LCD. Nah kode unik ini nanti dicocokan ke tabel kode kerusakan sensor. Biasanya tiap pabrikan beda-beda, tapi kali ini saya ambil milik Yamaha. Berikut daftar kode MIL motor Yamaha:
Kode diatas dirangkum saat artikel New Vixion muncul, jadi untuk sepeda motor generasi baru mungkin ada yang ditambahkan, tapi kode lama masih dipertahankan dan sama artinya.
Bagaimana cara mendiagnosanya? ambil contoh kasus dibawah ini:
Di LCD Speedometer tertulis kode 12. Merujuk pada tabel kode MIL Yamaha tadi kode nomer 12 berkaitan dengan sensor Crankshaft Position. Sensor ini sepengetahuanku mendeteksi posisi crankshaft sedang pada putaran berapa derajat untuk keperluan pemantikan busi dan penyemprotan bahan bakar.Nah kalau sensor ini rusak otomatis busi tidak bisa memantik dan injektor tidak bisa menyemprotkan bahan bakarnya. Jadi ya tidak terjadi pembakaran. Apakah sensornya benar-benar rusak? ya harus dicek oleh orang yang ahli. Tapi saya sih coba troubleshooting kemungkinan yang terjadi:
- Kabel sensor bermasalah (putus, leleh, lepas, socket ke ECU lepas,dll)
- Sensor memang rusak.
- Sensor pernah dilepas tapi tidak dikembalikan seperti semula.
- Biasanya pemasangan alarm (aksesori keamanan) akan mengaitkan salah satu sensor. Jadi ketika kondisi lock motor tetap bisa dinyalakan kontaknya, namun oleh sistem alarm akan memutuskan salah satu kabel sinyal sensor kearah ECU. Seakan-akan motor bermasalah dan mesin tidak bisa start meski kunci kontak ON.
Lalu apa permasalahannya?
ternyata benar apa yang saya duga, pasti sepeda motor pernah dimodifikasi. Apalagi dipasangi alarm. Sepertinya user tersebut tidak dijelaskan detail oleh si pemasang alarm, jadi ya ketika kejadian tersebut terjadi user panik. ya memang biasanya tiap kerusakan ada sebabnya, dan apesnya user tidak menceritakan perlakukan apa saja terhadap sepeda motor sehingga terjadi hal demikian. Yang mumet juga yang mendiagnosa permasalahan.
Kasus yang pernah saya alami yaitu kode injeksi 24. Saat itu pagi hari setelah H+3 Lebaran saya hendak inreyen motor R15. Berangkat pagi sih tidak ada gejala apapun alias normal. Jalan 30menit kok speedometer nyala lampu kuning dan ada angka aneh tertulis 24. Motor sih masih bisa berjalan normal. Yaitu coba cari bengkel resmi yang buka seingatku saat itu masih jam 7.30. Sambil was was juga coba cek google ternyata berkaitan dengan sensor Oksigen. Apa iya produk baru sensor oksigen sudah rusak? Setelah menemukan bengkel resmi yang buka di Malang (Jawa Timur) langsung saya ceritakan keluhannya dan kata kepala mekanik berkaitan sensor oksigen. Coba dicek sensor oksigennya ehhh ternyata kelihatan kabelnya putus termakan tikus. Karena beberapa hari lalu rumah saya kemasukan tikus, tapi sudah berhasil ditangkap dan dibuang. Jadi selama ini sembunyi di motor tho.
Penyelesaiannya sih cuman disambung (disolder) dan diisolasi rapat.Coba dinyalakan kontaknya ternyata lampu kuning masih nyala. Coba kontak on-kontak off-kontak on berulang kali baru hilang. Ya mungkin reset sistem. Untung cuman keluar uang 10 ribu rupiah. Langsung lanjut inreyen.
Ketika terjadi permasalahan sistem injeksi, apa yang harus kita lakukan?
- Tetap tenang jangan panik. Kalau anda panik pegangan tembok (gak ngefek.haha)
- Kalau anda user yang awam soal perbaikan kendaraan bermotor, saya sarankan langsung membawa sepeda motor ke bengkel resmi atau telfon bengkel resmi untuk minta dikirimkan teknisi.
- Ceritakan apa saja yang dilakukan sebelumnya terhadap kendaraan kepada teknisi. Pokoknya yang berhubungan dengan bongkar-bongkar lah.
- Beberapa masalah injeksi biasanya sepele, jadi tidak berimbas kepada sistem injeksi. Jadi coba putar kontak ON (5 detik), lalu putar ke posisi OFF (tunggu sampai mati dan tunggu 3 detik) lalu ulangi hal tersebut sampai 3-5x. Masih bermasalah? ya berarti memang masalahnya tidak sepele dan butuh perbaikan.
- Terkadang saran dari komunitas memang membantu, tapi kadang juga malah merugikan . Jadi ya sebaiknya cari opini sebanyak-banyaknya dan juga harus dilakukan pengecekan pada objeknya.
Sepertinya itu dulu hal yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca semua.
Dimasa sekarang semua kendaraan bermotor sudah menggunakan sistem injeksi atau FI (Fuel Injeksi). Selain lebih efisien, tenaga yang dihasilkan lebih besar dibanding mesin karburator. Dibalik kelebihannya, sistem injeksi juga memiliki kekurangan dibagian mendeteksi kesalahan pada part. Maklum, di mesin karburator part yang paling canggih cuman CDI saja, jadi apabila ada kerusakan disektor elektris dapat dengan mudah dicari. Sedangkan di mesin injeksi karena menggunakan sensor-sensor untuk melakukan fungsinya maka apabila terjadi kerusakan pada salah satu sensornya akan mengakibatkan tidak jalannya pembakaran. Untungnya pabrikan memberi kemudahan sensor mana yang tidak bekerja dengan normal.
Sebelumnya saya akan jelaskan secara garis besar kerusakan pada mesin injeksi. Jadi, mesin injeksi sebagian besar kerusakannya pasti berhubungan dengan sensor.Setelah kunci kontak di putar ON, maka ECU mengirim tegangan ke sensor. Dan kalau normal, sensor akan melakukan pembacaan. Bila niai yang dibaca error, atau tidak sesuai dengan yang telah ditentukan maka sensor akan dikatakan rusak. Sehingga ECU mengirim perintah lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp). Biasanya akan muncul kode di layar LCD (bila speedometer dilengkapi dengan LCD) atau lampu MIL tadi berkedip dengan irama tertentu (tidak membentuk lagu.haha).
Banyak penyebab yang membuat sensor ini mengalami kerusakan, biasanya:
- Habis terjatuh atau kecelakaan
- Lifetime sensor sudah mencapai (sudah saatnya rusak)
- Kabel digigit tikus atau mungkin kabel sensor meleleh.
- Kelebihan arus (karena pasang aksesori kelistrikan berlebih).
- Efek bongkar mesin
- Habis kebanjiran.
- Pemasangan aksesori kelistrikan (asal bongkar tapi masang kabelnya ada yang ngawur).
Cukup banyak juga penyebabnya yah? ya pokoknya yang berhubungan dengan kelistrikan, benturan, panas, dan bongkar-bongkar bisa merusak sensor. Lalu bagaimana kita tahu sensor mana yang rusak? saya ambil contoh dari beberapa kasus di forum R15 seperti gambar dibawah.
Lampu Kuninya menyala disertai Kode 12 yang berati Crank Shaft Position Sensor |
Kode 33, saya cari digoogle sih berkaitan dengan Ignition Coil. |
Kode 16 berkaitanTPS (Throttle Position Sensor) |
Ditandai lampu MIL (warna kuning) nyala dan terdapat kode unik (bukan togel lho.haha) di layar LCD. Nah kode unik ini nanti dicocokan ke tabel kode kerusakan sensor. Biasanya tiap pabrikan beda-beda, tapi kali ini saya ambil milik Yamaha. Berikut daftar kode MIL motor Yamaha:
Klik untuk perbesar, sumber aripitstop.com |
Bagaimana cara mendiagnosanya? ambil contoh kasus dibawah ini:
Contoh Kasus |
Di LCD Speedometer tertulis kode 12. Merujuk pada tabel kode MIL Yamaha tadi kode nomer 12 berkaitan dengan sensor Crankshaft Position. Sensor ini sepengetahuanku mendeteksi posisi crankshaft sedang pada putaran berapa derajat untuk keperluan pemantikan busi dan penyemprotan bahan bakar.Nah kalau sensor ini rusak otomatis busi tidak bisa memantik dan injektor tidak bisa menyemprotkan bahan bakarnya. Jadi ya tidak terjadi pembakaran. Apakah sensornya benar-benar rusak? ya harus dicek oleh orang yang ahli. Tapi saya sih coba troubleshooting kemungkinan yang terjadi:
- Kabel sensor bermasalah (putus, leleh, lepas, socket ke ECU lepas,dll)
- Sensor memang rusak.
- Sensor pernah dilepas tapi tidak dikembalikan seperti semula.
- Biasanya pemasangan alarm (aksesori keamanan) akan mengaitkan salah satu sensor. Jadi ketika kondisi lock motor tetap bisa dinyalakan kontaknya, namun oleh sistem alarm akan memutuskan salah satu kabel sinyal sensor kearah ECU. Seakan-akan motor bermasalah dan mesin tidak bisa start meski kunci kontak ON.
Lalu apa permasalahannya?
Ternyata pakai sistem alarm |
ternyata benar apa yang saya duga, pasti sepeda motor pernah dimodifikasi. Apalagi dipasangi alarm. Sepertinya user tersebut tidak dijelaskan detail oleh si pemasang alarm, jadi ya ketika kejadian tersebut terjadi user panik. ya memang biasanya tiap kerusakan ada sebabnya, dan apesnya user tidak menceritakan perlakukan apa saja terhadap sepeda motor sehingga terjadi hal demikian. Yang mumet juga yang mendiagnosa permasalahan.
Kasus yang pernah saya alami yaitu kode injeksi 24. Saat itu pagi hari setelah H+3 Lebaran saya hendak inreyen motor R15. Berangkat pagi sih tidak ada gejala apapun alias normal. Jalan 30menit kok speedometer nyala lampu kuning dan ada angka aneh tertulis 24. Motor sih masih bisa berjalan normal. Yaitu coba cari bengkel resmi yang buka seingatku saat itu masih jam 7.30. Sambil was was juga coba cek google ternyata berkaitan dengan sensor Oksigen. Apa iya produk baru sensor oksigen sudah rusak? Setelah menemukan bengkel resmi yang buka di Malang (Jawa Timur) langsung saya ceritakan keluhannya dan kata kepala mekanik berkaitan sensor oksigen. Coba dicek sensor oksigennya ehhh ternyata kelihatan kabelnya putus termakan tikus. Karena beberapa hari lalu rumah saya kemasukan tikus, tapi sudah berhasil ditangkap dan dibuang. Jadi selama ini sembunyi di motor tho.
Ditangani langsung kepala mekanik. |
Terputus dan ada jejak dari tikus.haha |
Bonus tabel tarif servis |
Ketika terjadi permasalahan sistem injeksi, apa yang harus kita lakukan?
- Tetap tenang jangan panik. Kalau anda panik pegangan tembok (gak ngefek.haha)
- Kalau anda user yang awam soal perbaikan kendaraan bermotor, saya sarankan langsung membawa sepeda motor ke bengkel resmi atau telfon bengkel resmi untuk minta dikirimkan teknisi.
- Ceritakan apa saja yang dilakukan sebelumnya terhadap kendaraan kepada teknisi. Pokoknya yang berhubungan dengan bongkar-bongkar lah.
- Beberapa masalah injeksi biasanya sepele, jadi tidak berimbas kepada sistem injeksi. Jadi coba putar kontak ON (5 detik), lalu putar ke posisi OFF (tunggu sampai mati dan tunggu 3 detik) lalu ulangi hal tersebut sampai 3-5x. Masih bermasalah? ya berarti memang masalahnya tidak sepele dan butuh perbaikan.
- Terkadang saran dari komunitas memang membantu, tapi kadang juga malah merugikan . Jadi ya sebaiknya cari opini sebanyak-banyaknya dan juga harus dilakukan pengecekan pada objeknya.
Sepertinya itu dulu hal yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca semua.