Setelah sekian lama dan menyempatkan menulis, akhirnya kesampaian juga. Mohon maaf kepada para pembaca setia(emang ada??haha) karena blog ini lama tidak ada tulisan baru. Maklum kesibukan kantor dan sempat sakit-sakitan. Baru saat ini bisa menulis di blog ini.
Tulisan kali ini bukan tentang Android(meski agak nyerempet dikit),atau tentang sepeda motor(atau otomotif), bahkan tentang dunia IT. Entah menyebutnya apa, yang pasti kali ini saya akan menyorot sebuah fenomena yang terjadi di tempat tertentu(dalam hal ini dunia maya). Lah dunia maya kan luas? yap, tapi saya akan khususkan ke Forum Komunitas Android Indonesia(Forum Facebook). Sebenarnya sudah sangat lama juga ingin menulis tentang "kegaduhan" forum ini, tapi karena jarang ada waktu kosong, jadilah sekarang baru bisa nulis.
Tenang saja, saya tidak membahas kronologi "kegaduhan" yang terjadi beberapa waktu yang lalu atau bahkan tindakan apa yang harus dilakukan. Hanya saja saya cuman menyoroti beberapa cara berpikir yang saya rasa aneh. Dalam artian (banyak)orang lain anggap salah tapi kok di anggap benar? apa saja itu? mari kita simak bersama:
"Sampaikan fakta, meski itu pahit(tapi tidak berakhir ricuh)"
Hal yang sering terjadi adalah ini(kalimat di atas). Mungkin kita sering dengar (entah pepatah, petuah) kalimat di atas, tapi kita tidak tahu kapan digunakannya. Banyak yang bersembunyi dibalik fakta agar semua orang tahu, dan berharap tidak ada orang yang menyanggahnya. Sehingga dengan fakta tersebut seakan-akan kita merasa "benar", kuat, bahkan mungkin bisa menindas orang lain dengan fakta tersebut. Nah itu lah dinamakan fakta yang rasanya "manis", karena bagi beberapa orang fakta tersebut terdengar bagus. Bagaimana bila orang lain menilai fakta tersebut rasanya "pahit"? ya kita kan tidak tahu cara berpikir manusia itu bagaimana. Berpikir sebuah fakta adalah berita yang buruk bagi dia saya rasa itu sah saja kan? mungkin bagi dia fakta itu membuat dia bisa dibully, atau merasa hina. hmmm siapa yang bisa nebak isi hatinya? Maka dari itu, kita sebagai manusia yang beretika ada baiknya tidak asal nyebar fakta yang kiranya bisa menimbulkan "kegaduhan". Sayangnya, penyebar fakta biasanya bersembunyi dibalik kata "share". Alih-alih berkata, " saya cuman ngeshare", tapi faktanya mereka ingin orang lain sakit hati, marah atau bahkan gaduh, siapa yang tahu?
Kok nyalahin fakta atau yang nyebar fakta? kan yang salah orang-orang yang sakit hati karena fakta tadi?
Kalau berpikirnya salah dan benar, ya memang begitu. Tapi kalau bisa meminimalkan "kegaduhan" kenapa tidak? toh demi menjaga perdamaian forum. Saya kasih contoh antara etika dengan fakta.
Saya punya teman bernama Ari dan Dion Mereka memang tidak terlalu cerdas di kelas. Suatu ketika Ari ketinggalan tugasnya di rumah:
Ari: "aduhhh tugasnya kelupaan dirumah"
Andi: " Bego kamu ri, udah tahu dosen killer, tugasnya gak dibawa"
Ari: " Hahahaha emang bego dari lahir, weekk"
Suatu ketika Ari dan Dion mendapat nilai ujian yang buruk(3 mata pelajaran). Dion adalah teman sekelas Andi namun Andi jarang bergaul dengan Dion
Pertanyaannya, ketika Ari mengalami hal demikian, apabila Andi bilang "bego" ke Ari, apa reaksi Ari? marah? bisa saja demikian. Karena mungkin psikologinya lagi down. Tapi bisa saja Ari malah ketawa dan mengolok balik. Karena Ari orangnya suka bercanda. Bagaimana bila Andi berkata "bego" kepada Dion yang jarang dikenal? otomatis, Dion marah kan? teman dekat bukan, tiba-tiba berkata bego disaat Dion mendapat nilai jelek. Memang fakta bila Dion bukan siswa yang cerdas dikelas, tapi fakta bila didengar oleh orang yang tidak tepat, saya rasa itu sebuah kesalahan juga.
"Menghormati orang lain itu baik(bila di dunia nyata, di dunia maya?)"
Kaitannya dengan masalah tadi. Saat kita SD dulu, pada pelajaran PPKN(Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan) sering sekali kita membaca "sesama manusia kita harus saling menghormati". Bahkan kita semua setuju menghormati orang lain (baik itu kenal atau tidak), adalah tindakan yang baik. Tapi apakah di dunia maya etika tersebut tidak berlaku? saya rasa tetap saja berlaku. Toh yang kita hadapi adalah manusia juga. Lalu kenapa sering terjadi bully? sering menyebar fakta yang memang dapat terjadi "kegaduhan"? pertanyaan seperti itu tidak akan ada jawaban yang kongkrit.
"Manusia suka dengan kedamaian(tapi sesekali merusuh boleh kan?)"
Pada dasarnya semua manusia ingin dunia ini damai. Tidak ada "kegaduhan" tidak ada bully, tidak ada yang sakit hati, serba damai. Tapi apakah setiap manusia pemikirannya sama? tidak. Ada yang tidak suka kedamaian. Ya sesuai dengan Quote dari Vali (Highschool DxD), " Apa yang kamu anggap sebuah kedamaian, bagi orang lain adalah hal yang menyakitkan" .
(Highschool DxD gak melulu soal echi lho. Masih banyak pelajaran yang dapat dipetik.haha). Kenapa menyakitkan? karena tidak ada hal yang seru (bagi yang benci kedamaian), dan melihat "kegaduhan" di forum itu asyik(bagi dia). Semua orang berlomba-lomba mengeluarkan komentar yang mungkin cara berpikirnya lucu. Sudah tahu fakta tapi masih saja ngeles(kira-kira begitu cara berpikr orang yang benci kedamaian). Jadi pertanyakan pada diri kalian masing-masing, apakah suka damai atau "gaduh"? bila merasa forum yang damai adalah membosankan, maka anda golongan orang benci kedamaian.
(Highschool DxD gak melulu soal echi lho. Masih banyak pelajaran yang dapat dipetik.haha). Kenapa menyakitkan? karena tidak ada hal yang seru (bagi yang benci kedamaian), dan melihat "kegaduhan" di forum itu asyik(bagi dia). Semua orang berlomba-lomba mengeluarkan komentar yang mungkin cara berpikirnya lucu. Sudah tahu fakta tapi masih saja ngeles(kira-kira begitu cara berpikr orang yang benci kedamaian). Jadi pertanyakan pada diri kalian masing-masing, apakah suka damai atau "gaduh"? bila merasa forum yang damai adalah membosankan, maka anda golongan orang benci kedamaian.
"Apabila ada 1 orang perusuh, mending tidak perlu diperhatikan(Perusuhnya 1, pendukungnya banyak, are you serious?)"
Saya pernah membaca komentar, bila ada perusuh, abaikan, bila perlu Block orangnya biar tidak muncul postingannya. Oke, awalnya saya berpikir benar juga. Tapi, bukan kah itu mengalah pada golongan minoritas? seharusnya minoritas mengalah pada mayoritas. Karena mayoritas kan suka kedamaian. Pernah tahu koruptor? para koruptor itu tidak langsung korupsi hal yang besar. Pasti korupsi hal-hal yang kecil dulu. Baru kalau sudah merasa "aman" akan korupsi hal yang besar. Sama dengan perusuh, bila kita mengabaikan perusuh yang terjadi perusuh akan merasa "benar". Karena sudah benar dan aman akan berbuat seenaknya. Maka apakah mengabaikan perusuh adalah hal yang benar? saya rasa tidak kalau mereka tidak sadar. Jadi jangan menyalahkan orang lain yang "baper" atau mudah sakit hati karena ulah perusuh, karena sekali lagi hati dan pikiran manusia berbeda-beda.
"Debat adalah hal yang baik agar kita bisa belajar(dan kalau bisa melakukan bully)"
Memang benar, dari sebuah ajang perdebatan akan muncul beberapa kesimpulan, informasi dan pemahaman baru tentang suatu hal. Hanya saja apabila debat dilakukan dengan benar. Kalau salah?? ya arahnya bukan debat lagi. Debat dilakukan dengan cara yang benar apabila ada beberapa pihak yang memiliki kompetensi dibidangnya dan bersifat netral yang menjembatani jalannya debat.Dan perdebatan dilakukan dengan cara memaparkan beberapa fakta yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan. Yang lebih penting debat dilakukan agar mendapat solusi dari permasalahan yang ada. Seringnya di forum Android adalah debat yang sifatnya untuk membully. Entah dulu tentang Android vs iOS atau mana smartphone yang terhebat. Hal tersebut pasti sering terjadi. Lalu saya berpikir, apa gunanya melakukan perdebatan seperti itu? agar diakui sehingga orang lain harus menggunakan perangkat yang dianggap menang debat tadi? atau agar bisa menindas karena perangkat tersebut dianggap kalah dalam perdebatan tadi? saya rasa memang demikian. Jadi bila ada yang bilang hal seperti demikian adalah ajang debat, maka saya menganggap anda kurang berilmu soal debat.
"Membicarakan orang dibelakangnya adalah hal yang tidak terpuji(tapi kalau didunia maya sepertinya boleh saja)"
"Sebagai manusia kita harus bisa menentukan mana yang benar dan salah(meski pada kenyataannya itu tidak penting)"
Sering saya melihat tingkah laku anggota forum Android mengompare beberapa hal tentang smartphone atau mungkin memaparkan beberapa fakta tentang beberapa brand Smartphone. Kalau kita sedikit berpikir, apa tujuan mereka melakukan hal itu? kalau saya berpikir sebenarnya mereka ingin agar anggota forum Android bisa meniru cara berpikir mereka dalam memilih smartphone Android. Dan cara berpikir mereka adalah apabila memilih smartphone yang menurut mereka masuk akal adalah dianggap benar, selain itu adalah salah. Kenapa salah? lah sudah ada yang masuk akal kok beli yang lain, kan berarti yang memilih kurang cerdas. Itu beberapa cara berpikir sebagian anggota forum Android dari selama ini saya lihat. Ya saya pikir sah-sah saja sih berpikir demikian toh cara berpikir manusia itu bervariasi. Cuman kalau anda berpikir demikian dan menilai harga mati tentang benar dan salah, saya anggap anda salah didik saat bersekolah dulu. Loh apa hubungannya dengan sekolah? saat disekol
ah anda memang dituntut harus tahu benar dan salah karena sebagai siswa kita mesti menyatukan penilaian benar dan salah terhadap guru. Lepas dari dunia sekolah anda bisa lepas dari penilaian sang guru (meski tetap berpedoman dengan teori dasar tapi tidak 100%).
ah anda memang dituntut harus tahu benar dan salah karena sebagai siswa kita mesti menyatukan penilaian benar dan salah terhadap guru. Lepas dari dunia sekolah anda bisa lepas dari penilaian sang guru (meski tetap berpedoman dengan teori dasar tapi tidak 100%).
Saya kasih contoh, Tegangan listrik yang disalurkan PLN ke rumah adalah 220V(ilmu yang didapat dari sekolah), Kemudian anda membeli perangkat yang harus dicolok pada tegangan listrik 220V(spesifikasi). Anda mencoba mengukur dengan Voltmeter dan diapat hasil pengukuran berkisar 224-226V. kelebihan 4-6 V kan dari teori yang ada? Apa yang anda lakukan? takut menyalakan perangkat tadi kan? karena kelebihan 4-6V anda nilai berbahaya bagi komponen dalam perangkat. Tapi apabila anda menyalakan perangkat tersebut ternyata tidak terjadi masalah dan menyala dengan normal. Lalu, kenapa bisa demikian? memang disekolah anda diajarkan ilmu yang bersifat
ideal. Tanpa terpengaruh faktor-faktor lain. Sehingga ketika teori dikaitkan dengan dunia kerja atau kehidupan sehari-hari hasilnya akan berbeda(sedikit). Kesimpulannya kalau anda tetap berpikir benar dan salah pada semua hal dan permasalahan, maka anda tidak akan bisa mengembangkan sifat toleransi dalam diri anda. Mungkin itu bisa disebut dengan kolot.
Ahh, kayak anda yang paling benar saja menulis hal di atas.
Ya silahkan anda menilai saya salah tentang apa yang saya tulis di atas. Apa yang saya tulis memang bukan fakta atau hasil penelitian. Tapi merupakan aturan yang tidak tertulis mengenai cara kita berperilaku dalam sebuah forum yang sifatnya universal. Kalau sifatnya homogen(satu pikiran, satu tujuan) boleh lah anda berpikir seperti di atas, tapi kalau forum universal jangan harap semua orang berpikir sama.
Apa yang anda harapkan dari tulisan di atas?
Saya berharap orang membaca tulisan saya di atas akan introspeksi diri. Saya tidak ingin menyalahkan seseorang toh saya bukan Tuhan yang memutuskan salah atau benar. Dalam agama saya menghormati orang lain adalah hal yang terpuji dan apabila kita berkata sesuatu yang sekiranya menyakitkan hati orang atau membuat orang marah ya sebaiknya introspeksi dulu, bila perlu tidak mengulangi hal yang serupa. Tapi apabila kita merasa masa bodoh terhadap orang lain atau menilai kita paling benar dan orang lain mudah baper aja, ya saya rasa itu bukan perbuatan bijak.
Itu saja hal yang dapat saya posting pada kesempatan ini, semoga ada perubahan positif terhadap forum Android Indonesia ini(bila perlu semua orang Indonesia) dan lebih damai. Saya yakin meski damai pun forum ini tidak akan sepi karena akan ada saja orang yang bertanya dan sharing(tentunya yang bersifat positif dan tidak menimbulkan "kegaduhan").
Tidak ada komentar:
Posting Komentar