Sabtu, 11 Juni 2016

Tips Merawat Baterai Smartphone

Saatnya menulis lagi. Kali ini saya akan menulis tentang merawat baterai pada smartphone. Berdasarkan pengalaman dan ilmu-ilmu yang pernah saya pelajari ditunjang juga artikel-artikel yang ada. Sekaligus tulisan ini juga mencoba menjawab mitos-mitos tentang baterai dan pengisiannya. Sehingga para pembaca bisa mempraktekkan tips tersebut tanpa ragu.
Pada dasarnya merawat baterai kaitannya dengan cara mengisi daya. Karena saat dipakai pun kita hanya pasrah pada performa cell tersebut. Dalam artian saat baterai kita gunakan ya kita tidak bisa memberi treatment-tretment sehingga baterai menjadi awet. Oke sebelum kita masuk ke tips, alangkah baiknya kita perlu mengenal smartphone, baterai dan charger yang kita gunakan. Agar ketika membahas tipsnya, anda tidak akan bingung lagi.


- Smartphone
disini saya akan membahas daya input yang disarankan oleh pabrikan. Dari daya input ini, kita bisa memilih charger mana yang boleh atau tidak boleh digunakan. Perhatikan gambar dibawah ini:
 
 
bagian yang saya lingkari merah merupakan nominal daya charger yang boleh masuk. Tertulis 5V, 1A. Jadi tegangan yang masuk harus 5V dan arus yang masuk maximal 1A(Ampere).


- Baterai
Saat ini ada 2 jenis baterai yang dipakai pada smartphone, Lithium Ion dan Lithium Polymer. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dari keduanya soal performa menyimpan daya. Hanya berbeda saat memasuki masa siklus charge telah habis. Apa itu siklus charge? yaitu jumlah kejadian baterai mengalami pengisian (dicharge). Biasanya berkisar 300-400 x charge(keadaan charger bagus) Bila sudah melewati masa tersebut performa baterai akan menurun namun tidak drastis. Jadi, bukan setelah 300-400 x charge baterai langsung ngedrop sampai tidak bisa dipakai.

Kembali ke lithium ion dan polymer. Lithium ion ketika melalui masa siklus charge fisik dari baterai akan berubah. Biasanya jadi bengkak(ya gak parah sih). Artinya cell didalam sudah menghasilkan banyak gas hasil oksidasi cell baterai. Bahkan pada titik tertentu baterai akan sangat drop (100%-15% sangat cepat) sampai kejadian tidak bisa diisi. Biasanya umurnya berkisar 2-4 tahun. Namun, ada juga yang lebih dari umur itu baterai tidak ngedrop parah(tapi tidak seoptimal saat awal dahulu).
Sementara Lithium polymer ketika melewati masa siklus charge tidak mengalami perubahan fisik. Namun, performanya juga tidak seoptimal saat awal pembelian. Meski sudah 2-4 tahun bahkan lebih dari itu pun baterai jenis ini juga tidak mengalami penurunan performa yang tidak parah. Bahkan jarang terjadi baterai lithium polimer tidak bisa dicharge meski sudah berusia lebih dr 3tahun.

Sekarang saatnya membaca spesifikasi baterai. Seperti gambar dibawah:


Tertulis 3,7V 1300mAh. Artinya baterai memiliki tegangan keluaran 3,7V dan mampu mempertahankan arus sejumlah 1300mili Ampere dalam waktu 1 jam. Nah jika bicara arus dan tegangan, maka juga bicara beban (tahanan). Artinya bila beban membutuhkan arus kurang dari 1300mili Ampere maka daya tahan baterai akan naik. Bagaimana bila beban diatas 1300mA? ya otomatis baterai akan langsung habis dayanya dalam sekejap. Ya itu sih penggambarannya saja faktanya beban smartphone tidak pernah sampai nilai maximal mAh. Timbul pertanyaan, charger tertulis 5V sementara baterai tertulis dibawah 5V, apakah gak masalah tuh? justru itu lah hakikat mengisi baterai, yaitu menyalurkan daya dari beda tegangan besar ke beda tegangan kecil. Nah, kalau sama gimana ada transfer daya. Tapi jika terlalu jauh perbedaannya, maka IC Power yang ada pada smartphone tidak bisa menahan perbedaan tegangan yang sangat jauh tadi.


-Charger
Penentu dari awetnya baterai dan smartphone kita. Mari kita coba membaca spesfikasi charger pada gambar dibawah:


Tertulis bahwa charger ini memiliki Daya Keluaran 5V 680mA. Ingat Daya Keluaran yaitu Output bukan daya masukan (input)  Kalau input umumnya 220V 50/60Hz dengan nilai Arus bervarian (gak ngefek ke pengisian sih cuman itu berguna untuk menghitung daya yang dibutuhkan saat kita menghitung konsumsi listrik perharinya saja).
Kembali ke Daya keluaran. Artinya charger tersebut hanya bisa mengeluarkan arus maximum 680mA pada tegangan 5V. Nah bila digunakan untuk mengisi baterai 1300mAh akan penuh dalam waktu 2 jam saja. Tapi ya gak gitu juga sih teorinya.haha Memang perhitungannya belum ada rumus yang baku. Saya beri contoh kasus:
- charger 700mA saya gunakan untuk mengisi baterai 1300mAh(baterai Acer Z110). Dan ternyata penuh dalam waktu kisaran 3-4 jam. Itu dari posisi 15% - 100%. Bila dihitung-hitung per 1 jam mengisi sejumlah 325-400mA.
Bagaimana jika kita gunakan pada baterai 2000mAh(Asus ZE500KG)?
Ternyata berbeda kondisi. Jutru waktu pengisian hampir sama bahkan cenderung cepat yaitu 3-3,5jam. Artinya daya yang masuk dalam 1 jam sejumlah 471-666mA. Lha kok berbeda? kalau menurut pendapatku sih bedanya ada pada IC Power keduanya yang mengijinkan arus yang masuk hingga pada nominal tertentu. Dan bukan berarti nilai arus yang tertera pada charger oleh IC Power digunakan 100%. Ya semacam karakteristik. Tapi bukan berarti sebuah limiter lho, karena ketika charger 1A digunakan pada baterai 2000mAh waktu yang ditempuh 2jam (dari 15-100%). 

Hubungan antara charger, smartphone dan baterai adalah seperti ini:


Sudah paham kan? saya anggap demikian.
Sekarang kita masuk ke tipsnya, berikut tips merawat baterai smartphone:

- Saat pertama kali membeli smartphone, pelajari spesifikasi dari daya charger, smartphone dan baterai(penjelasan panjang lebar tadi itu wes.haha)

- Sebelum menyalakan smartphone lakukan charging sampai indikator 100%. Bila sudah sampai 100% kasih jeda waktu 15 menit setelah itu lepas dan nyalakan smartphone dan gunakan secara normal. Jadi tidak perlu charge hingga 8jam. Dan fungsi dari proses ini yaitu mengaktifkan semua cell setelah disimpan terlalu lama(dari masa produksi baterai hingga dinyalakan butuh waktu lebih dari 2minggu).

- (Masih masa awal pembelian) charge ketika indikator 15% dan hitung waktu hingga penuh. Proses ini berguna untuk memperkirakan waktu baterai telah penuh

- Katakanlah baterai penuh dalam 2 jam, beri jedah waktu 15 menit atau sampai charger terasa dingin.  Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa cell baterai terisi penuh secara sempurna.

- Jangan melakukan charging melebihi waktu yang ditentukan (yang sudah diukur tadi). Memang pada smartphone terdapat mekanisme untuk menurunkan arus yang masuk pada baterai(bukan memutus). Namun, umur sebuah komponen kita tidak bisa kita prediksi. Mungkin smartphone kita sudah sering dicharge lama(sambil tidur) dan tidak terjadi masalah. Smartphone lain?? belum tentu sama nasibnya.

- Periksa temperatur charger dan smartphone dengan tangan anda. Proses charger memang menghasilkan sebuah panas(pada charger dan smartphone). Hal ini normal karena perbedaan tegangan tadi (5V dengan 3,6V) akan dilepas lewat panas(disipasi daya). Proses periksa temperatur bertujuan untuk mengetahui kondisi normal saat charge(dengan charger original/bawaan dengan kondisi baterai original). Sehingga ketika kita mengganti charger dan baterai kita bisa membandingkan kondisi charging normal atau tidak.

- Usahakan charger yang digunakan merupakan charger original atau bawaan smartphone. 

- Bila terpaksa menggunakan charger original smartphone merk lain, pastikan charger tersebut memang original dan memiliki spesifikasi daya keluaran (output) sama atau kurang.

- Ada teori dari forum Android (saya lupa forum apa), bahwa pilih charger dengan output arus 70% dari kapasitas baterai. Misalnya jika kapasitas baterai 1300mA maka charger yang baik(bikin baterai dan smartphone Awet) memiliki output 910mA, artinya charger yang baik harus dibawah nilai itu atau sama dengan 910mA. Memang mendekati 1A(1000mA), tapi tidak salah juga sih pakai 1A. Hal ini demi awetnya baterai.

- Usahakan ketika charging berlangsung smartphone keadaan stand by atau bila perlu keadaan mati.Kalau keadaan mati, maka hardware smartphone diberi kesempatan untuk "istirahat".

oke itu tips dan ilmu yang bisa saya berikan. Ilmu-ilmu di atas berdasarkan pengalaman, materi kuliah (elektronika arus lemah) dan beberapa artikel mengenai baterai dan proses charging. Semoga bermanfaat
Oke itu

1 komentar:

  1. Kalo kelamaan charging nanti batre nya bisa meleduk gan. Di blog ane ada videonya.

    Awalnya gk nyangka emg.. ternyata emg bisa meledak.

    BalasHapus