Senin, 23 Oktober 2017

Review All New Yamaha YZF R15

Akhirnya terkumpul semangat untuk menulis lagi. Setelah sekian lama hiatus dari dunia blog. Ya tujuan saya dari awal ngeblog bukan mencari keuntungan atau ngejar artikel yang banyak. Tapi media catatan saya dan kalau bisa orang lain yang membaca bisa menambah wawasan. Ya setidaknya mendapat informasi baru meskipun dampaknya kecil 

 ok, sesuai judul kali ini saya akan review produk sepeda motor dari brand Yamaha milik pribadi yang saya beli bulan Mei lalu. Memang sudah cukup lama, tapi baru bisa ngereview sekarang. Maklum banyak sekali kegiatannya. Haha. Produknya adalah Yamaha YZF R15 VVA(sampe lupa nyebutin produknya.haha). Dalam review ini saya akan membahas point-point yang sering menjadi acuan orang dalam memilih sepeda motor, seperti desain, ergonomi, mesin(akselarasi, top speed), teknologi, sisi positif dan negatif, kesimpulan. Tapi sebelum itu ya saya akan sisipkan kenapa saya memilih produk ini ketimbang produk sekelasnya yang sudah lebih dulu keluar. Ya biar ada basa basi dikit lah(semoga tidak panjang.haha)

 Kenapa saya memilih YZF R15 VVA? Mungkin berawal dari tahun 2014, ketika YZF R15 telah launching di Indonesia(meski sebenarnya sudah launching dulu di India sejak 2008-2009). Kala itu sudah menggunakan model versi 2, dimana keunggulan sektor swing arm adalah hal yang ditonjolkan. Awalnya saya sempat kesengsem dengan model ini. Desain khas YZF series yang tajam dan sporty. Namun, semakin sering dilihat kok rasanya makin hambary(sorry to say). Kesannya terlalu nungging tinggi, headlamp terlalu besar.
Racing Blue Khas YZF-R Series


Di Jepng pun R15 mencoba dipasarkan


Dijaman itu pun saya sudah mengenal YZF R125 yang beredar di Eropa dan Amerika Utara sana. Memang saya sangat tertarik dengan produk ini, terutama desain body yang benar-benar ganteng maximal. Tapi akankah masuk Indonesia? saya pikir mustahil masuk, karena paten desainnya milik Yamaha Eropa/Amerika Utara. Kalau pun diwujudkan dengan mesin R15 kayaknya tidak masuk akal. Kok bisa? sebagai gambaran, seat height(tinggi jok dari tanah) R125 kisaran di atas 810mm, sementara R15 790mm(kalau gak salah ingat) itu saja bagi sebagian orang Indonesia kategori tinggi. Ya kalau bagiku dengan tinggi badan 178cm itu bukan masalah besar, tapi kebanyakan orang? mungkin akan jinjit. Apalagi kalau R15 pakai desain R125, bisa-bisa makin sedikit yang mampu duduk dengan nyaman. 

 Tapi, anehnya malah saya berpikir, "enak kali ya punya sepeda motor yang seperti orang Eropa miliki".


Hitam, Racy, dan Ganteng, YZF R125

Padahal Kakinya panjang, tetap aja gak napak

Pada tahun itu saya sering browsing dan lihat review soal YZF R125. Rata-rata mereka yang menggunakan R125 terkesan santai. Jalan pada kecepatan 60-80 km/h, memang sesekali mencapai top speed 120km/h, tapi rata-rata santai menikmati pemandangan jalan(ala ala touring gitu lah). Maka saya menetapkan sebuah target untuk membeli sepeda motor yang seperti orang Eropa Punya. Ciri-cirinya, seat height tinggi, frame model twin spar(kalau bisa Deltabox), mesin bukan prioritas utama, dan memiliki tampang moge lah(entah itu pakai suspensi USD, Swing arm aluminium, pokoknya ada fitur ala moge meski dimensinya disesuaikan).
Sesuai selera saya

Memang R15 2014-2016 sudah masuk kriteria saya, namun ketika dipandang dalam waktu lama rasanya mudah bosan. Padahal belum pernah nyetir sama sekali. Lalu tibalah tahun 2017 ini dimana R15 generasi baru muncul. Desain body lompat jauh dari generasi lama. Inspirasi desain datang dari YZF R1 dan R6 yang terbaru. Memang tidak runcing khas seperti generasi sebelumnya, tapi aura sport dan mogenya kental. Body moge look, frame Deltabox dipertahankan, suspensi sudah UpSide Down, swing arm alumunium dengan desain baru, mesin dikatakan memiliki power paling tinggi(bodo amat, paling juga saya gunakan untuk berkendara 60-80 km/h), dengan teknologi kopling lebih advance(slipper assit clutch), pokoknya 1 kalimat," Ini dia sport bike ala Eropa" . Eiitttsss ketika lihat spesifikasi dimensi seat height tertulis 815mm, makin yakin saja kalau ini kayak sepeda motor yang bule Eropa punya.hahaha. Langsung pasang target buat beli YZF R15. 

Oke, maaf basa basinya kepanjangan.haha, oke saatnya saya review dari YAMAHA YZF R15 VVA ini:

Desain 
R15 generasi baru ini memilih jalur desain yang sama dengan kakaknya yaitu YZF R1 dan YZF R6. Kalau dulu kedua kakaknya memiliki desain tajam(edgy) dan sporty, namun sekarang berubah aliran menjadi Sporty nan futuristik(penggunaan headlamp yang unik nan modern). 
Desain Fairing R15 v1 dan v2 gak terlalu beda jauh.

Lekuk tubuh sudut tajam sudah dikurangin menjadi bersudut nan tegas(kayak sudah ahli dalam bahasa desain.hahaha).Dan garis desain tersebut juga diturunkan kepada R15 ini. Desain sebelumnya memang sangat tajam(banyak lekukan yang tajam), namun sekarang lekukan tajam tersebut dibuat tumpul dengan sentuhan modern. Sehingga terlihat segar dimata(dibanding model sebelumnya). Tak lupa juga Yamaha memberi ciri khas desain YZF Series pada R15 yaitu bagian buritan yang identik(tapi tidak sama). Buntut yang berlubang. Memang secara fungsional tidak terlalu berasa tapi setidaknya menambah kesan, ini baru desain YZF Series. Untungnya desain buritan yang tidak terlalu nungging seperti model sebelumnya(tapi tetap saja tinggi karena seat height makin tinggi).
Aura Desainnya Mirip lah

 Beberapa point yang membuat R15 menjadi moge look antara lain:
 - Suspensi USD
Up Side Down Suspension

Sepertinya suspensi ini baru pertama di adaptasi ke motor sport fairing 150cc pabrikan Jepang. Dan kesannya memang mendongkrak tampilan 30%. Tidak cuman tampilan, performa dari suspensi ini juga lebih baik ketimbang model teleskopik(konvensional). Dari beberapa review sih bilang untuk melibas tikungan menjadi percaya diri dan stabil. Kalau buat saya sendiri sih secara fungsional tidak terlalu terasa, karena jalanannya masih dalam kota.haha lagian nikung di atas 60km/h saja sangat jarang. Jadi mungkin fungai penampilan lebih terasa, meski warnanya kurang ngejreng sih.

- Frame Twin Spar Deltabox 
Kelihatan sam dengan milik Vixion namun ternyata beda dibagian bawah yang lebih lebar.

Nah ini frame wajib motor sport fairing(dalam penilaian saya). Meski sebenarnya frame Deltabox ini sudah ada sejak tahun 2007-2008 lewat model Vixion, namun frame ini seperti tidak kehilangan daya tariknya. Kokoh, padat, dan kekar, itu lah image yang disandang frame ini. Karena frame merupakan bagian penting dalam urusan tampilan dan handling, maka frame yang sudah "tua" ini sangat cocok bila disandingkan dengan mesin modern nan powerful R15 ini.

 - Swing arm aluminium model banana 

Untuk swing arm memang generasi sebelumnya telah mengadopsi teknologi ini. Namun bentuknya lebih besar dan memanjang. Sementara generasi berikutnya menggunakan swing arm yang sama dengan Xabre(baru sadar Swing arm Xabre beda dengan R15 lama). Bentuknya lebih memendek dan minimalis. Kalau dari sisi kanan memang swing arm terasa tenggelam akibat besarnya knalpot, tapi bila dilihat sebelah kiri terasa menonjol. Mengenai performa dari swing arm ini denger-denger membantu saat menikung, tapi bagi saya ya gak tahu bedanya.hahaha maklum sebelumnya naik bebek.

- Body Khas DNA YZF R series


 Kalau R15 lama pun memang menggunakan body khas YZF R series yang ujung-ujungnya menajam. Tapi itu generasi dulu, sekarang kiblatnya adalah YZF R1 yang tampil futuristik dan tegas. Mulai dari R6 yang baru pun 80% mirip dengan R1. Begitu pun dengan R15 Generasi baru ini. Memang tidak 80% mirip sih tapi setidaknya jalurnya terbaca lah. Prosentasenya mungkin 30% mirip(jauhhh amat.haha). Mana saja yang mirip? cek foto dibawah Mirip kan? 

Generasi Baru YZF R series
ya anggap aja mirip lah.haha 

-Ban Belakang ukuran 140/70 

Ini nih yang bikin sedikit pangling. Kombinasi frame deltabox+swing arm aluminium+ban ukuran 140/70(ditambah velg yang lebar juga), membuatnya terlihat dewasa sebelum waktunya. Bayangkan saja, dilihat dari tengah kebelakang padat berisi. Hampir tidak ada celah bahwa ini motor 150cc. Jadi ya wajar kalau orang menilai ini motor 250cc padahal ya penampilannya aja yang menipu.haha Tapi itu pandangan positif. 

 -Stang Underyoke 
Cukup kaget juga motor 150cc menggunakan stang yang sport banget. Padahal model sebelumnya menggunakan stang clip on yang cukup racy (tidak terlalu tinggi). Memang Suzuki GSX R150 sudah menggunakan stang ini di kelas 150cc sehingga R15 bukan first mover. Tapi ya cukup membantu untuk terlihat racy dan moge look. Untung stang underyokenya masih menonjol keatas, coba kalau sejajar kayak GSX R150, bisa-bisa pegel abis nih.haha
Stang Underyoke R15

Stang YZF R1, 20 persen mirip R15.haha

Oke sektor tampilan selesai dibahas saatnya ke fitur mesin, berikut reviewnya: All New YZF R15 menggunakan mesin yang 70% berbeda dengan generasi sebelumnya. Mulai ukuran piston, besar klep, profile noken as, penggunaan VVA, besar Throttle Body, hingga sistem kopling. Paling ya yang sama penggunaan teknologi forged piston, panjang stang piston, rasio gear(maybe??), diasil silinder. Mari kita bahas satu-satu yang beda dari generasi sebelumnya.

- Ukuran piston 
Bila sebelumnya menggunakan piston ukuran 57mm dan stroke 58.7mm maka sekarang membengkak 1mm jadi 58mm dengan stroke yang sama. Dari rumus menghitung kapasitas mesin, maka kapasitas mesin R15 baru ini. menjadi 155.1cc. Kalau di kejuaraan balap entah masih masuk kelas 150cc atau tidak. Bagi saya ya bodoh amat, yang penting bisa beli motor yang sesuai dengan impian saya.haha. Profile piston yang sebelumnya cekung berubah menjadi datar(tidak ada cekungan). Otomatis kompresi makin naik. Padahal R15 lama kompresinya paling kecil di kelasnya, yaitu 10.4:1. Sekarang jadi 11.6:1, entah jadi terbesar dikelasnya atau tidak. Dari piston ini pun tenaga R15 makin besar dari sebelumnya.


Bentuk Piston R15 lama

Bentuk Piston New R15, Kompresi naik karena tidak ada bagian cekung.


- Besar Klep
Menurut sumber otomotifnet yang saya baca, bahwa desain klep dari mesin LC4V ini mengalami perubahan. Bila sebelumnya ukuran klepnya 19,5 mm(in) dan 17 mm(ex), sekarang meningkat menjadi 20,5 mm(in) dan 17,4 mm(ex). Cukup masuk akal, apabila piston diameternya lebih besar, maka bagian dome(kubah) ruang bakar juga agak luas, sehingga memungkinkan meningkatkan diameter klep.
Sumber: Otomotifnet

- Profile Noken As 
Dibanding R15 sebelumnya, new R15 update teknologi VVA. Yaitu Variable Valve Actuation. Fungsinya terdapat mekanisme yang mengganti profile Noken As standard ke profile noken as yang lebih besar durasinya lada RPM di atas 7400. Durasi disini dalam artian bukaany klep In (saja) lebih lama. Otomatis campuran udara dan bbm makin banyak, power juga naik. Cuman perbedaan dengan generasi sebelumnya saya belum dapat infonya. - Penggunaan VVA Seperti yang saya singgung tadi, teknologi ini bisa bikin R15 makin garang diputaran atas(bahkan sampai 11.000RPM. Karena R15 karakter mesin square, maka harusnya power band akan cenderung turun sekitar 10.000RPM. VVA menjaga torsi tetap linier, dan meningkatkan tenaga di atas 7400RPM.
Profile Noken As (sumber: Otomotifnet)




- Throttle Body(TB)
 Bila generasi sebelumnya menggunakan TB ukuran 28 mm (ini mah jamak digunakan bebek dan matik injeksi), maka new R15 mengikuti para rivalnya yaitu menggunakan 30mm. Selain TB naik box filter juga ikut ditambah volumenya. Sehingga pasokan udara tercukupi.

Throttle Body (kiri), Injector 10 Lubang (kanan dan bawah).Sumber:Otomotifnet


-Sistem Kopling 
Sebuah lompatan besar dikelas 150cc, bahwa Yamaha menggunakan teknologi ASC(Assist Slipper Clutch). Khasiat kopling ini mereduksi Back torque dari penurunan gigi pada RPM tinggi (Slipper)dan meningkatkan kecepatan perpindahan gigi(Assist), meski memang tidak seampuh seamless geaeboxnya MotoGP.hahah. Oh ya, mungkin banyak yang menilai bagian Assist seperti gimmick saja, tapi entah lah mana yang benar, mungkin saja ini masih kelas 150cc jadi selisih 0.x detik tidak kelihatan karena tenaganya masih tergolong kecil. Saya sendiri memang baru saja memiliki motor sport 150cc jadi belum tahu perbedaannya. haha. Tapi yang jelas, kata Yamaha kopling menjadi ringa berkat ASC ini. Mari kita buktikan sama-sama.

Slipper Assist Clutch


Sektor mesin sudah, sekarang mungkin bahas kekurangan dari New R15 ini. Ya menurut pendapat saya saja sih, dan semoga kedepannya Yamaha bisa berbenah untuk next produk. Berikut ulasannya:

 - Tidak adanya informasi suhu mesin 
Soal MID(Multi Information Display) pada speedo meter sudah cukup lengkap sekali untuk kelas 150cc. Mulai jam, ordometer, konsumsi bbm(baik rata-rata sampai yang aktual), kecepatan rata-rata, dan tampilan kode injeksi. Hanya saja, alangkah bagusnya bila terdapat informasi suhu pada speedometer. Bisa model bar atau nominal angka(ini lebih bagus). Dan bila dirasa sudah penuh pada display, bisa menghilangkan informasi seperti kecepatan rata-rata, karena tidak terlalu penting sih. hehe 

- Display speedometer tidak Negative Display
 Awalnya saya kira akan ngekor Yamaha Xabre dan Aerox karena menggunakan Negative Display LCD, tapi ternyata hadir menggunakan display yang mainstream seperti motor sport 150cc
Lebih tampil beda kan kalau misalnya menggunakan Speedometer seperti ini?

 - Seat Height terlalu tinggi
Bagi saya yang tinggi badannya 178cm sih memang no problem naik motor ini. Tapi bagi yang dibawah 170cm biasanya akan jinjit dan kurang pede untuk naik(karena jinjit sekali). Maklum seat heightnya 815mm, merupakan seat height tertinggi dikelas 150cc bahkan dibandingkan dengan motor 250cc tertinggi nih. Tapi yang paling tinggi tetep KTM RC 200 dengan 820mm. Ya kalau bisa samain dengan R15 lama. Biar bersahabat dengan rider Indonesia

 - Mesin belum DOHC 
Sebelum bocoran R15 generasi baru, muncul kabar Yamaha sedang riset mesin DOHC 150cc. Namun sayangnya info terakhir saat itu bahwa durability mesin masih buruk(wajar lah namanya juga riset pertama). Info tersebut sudah lama sih 1 tahun sebelum bocoran R15 baru datang. Maka saat Yamaha ngetest jalanan R15 baru saya sih yakin bahwa mesinnya adalah DOHC 150cc, yah tebakan powernya berkisar 17-18 Hp. Namun ketika launching, semua dugaan salah. Yang muncul adalah mesin BK6 yaitu SOHC 4Valve VVA 155cc. Untungnya powernya di atas Suzuki GSX R150 (Tapi tetap aja sih PWRnya lebih besar GSX R). Antara sedikit kecewa tapi tetap excited juga. Semoga kedepan Yamaha bisa mrnggunakan mesin DOHC pada line up 150ccnya. Ya biar all out begitu lah, tampang makin keren, high agility dan powerful. 

 -Harga 
Secara fitur sudah sangat berjibun dalam kelas 150cc, maka konsekuensinya ya harga jadi terkerek naik. Ya gimana lagi, mau fitur banyak harga murah? susah. Tapi untungnya harganya tidak terpaut jauh dari kompetitor yang lain (kecuali GSX R150). Padahal saya nebak harganya di Malang tembus 37-38. Eehhh cuman 36, ya uda sikaat 

Mungkin itu sisi lemah dari YZF R15 generasi terbaru. Desain terbaru benar-benar lompat dari generasi sebelumnya dan makin mendekatkan pada klan YZF R sesungguhnya, modern, racy dan high tech. Lupakan desain tajam di berbagai sudut. Jadi penasaran, kira-kira YZF R125 generasi baru bagaimana yah?? karena desain R125 sudah mulai outdated pada tahun 2018. Semoga tampil makin kece (meski tidak sanggup beli.haha). Terima kasih telah membaca review panjang lebar (gak jelas) ini, semoga menambah wawasan bagi kita semua. 

Gallery Tambahan:

Pertama kali mendarat di Malang

Helm yang sudah menemaniku sejak 2008

Gas pol ke tempat perantauan, PLTU Pacitan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar