Selasa, 30 Agustus 2016

Smartphone dan Pacar, Apa Hubungannya?

Baca judulnya mungkin bingung. Apa hubungannya? bila dipikirkan secara biasa memang tidak ada hubungannya. Masak benda mati dikaitkan dengan benda hidup.Tapi, kalau sedikit kita kaitkan antara mereka berdua, pasti akan membuat cara berpikir kita terhadap kedua benda (maaf kalau tersinggung.haha) akan sama. Oke, tujuan dalam penulisan kali ini agar kita semua bisa instropeksi diri terhadap cara berpikir kita yang mungkin saja salah (tapi tidak sepenuhnya salah). Sehingga nantinya kita bisa lebih menghargai kedua benda tersebut bahkan bisa menghargai orang lain. Kok bisa? Makanya dicoba saja.hahaha

Tulisan ini saya gunakan dengan metode percakapan yang pernah saya alami (pengalaman pribadi). Dan juga tidak ada teori dasar didalamnya. Mungkin yang ada logika-logika yang orang lain pasti akan setuju. Oh ya, karena ini ada kaitannya smartphone dan pribadi orang lain, maka saya samarkan saja namanya, agar tidak ada yang tersinggung. Dalam percakapan ini ada 2 orang yang terlibat, yaitu saya dan teman saya bernama Tio (nama samaran). Sedikit penjelasan tentang Tio, dia orangnya tidak terlalu tampan, Tidak ada prestasi yang menonjol, dia setia kawan, tapi agak egois dan selalu ingin menang sendiri (maklum orang tuanya juga kaya). Tio sangat jarang bergaul dengan cewek, alhasil kalau ngobrol sama cewe yang cantik, pasti gugup dan tidak asyik. Pada suatu hari...

Tio :" Hoi bro, mana katanya beli smartphone baru kemarin."
Aku : (Lagi Asyik main game dari smartphone baruku) "Nih, lagi nyobain game GTA San Andreas."
Tio :"Beli Smartphone merk X ? itu kan OSnya "H"."
Aku :"Terus kenapa?" (Masih konsen ngegame)
Tio :"Ya elah bro, gak ngikutin jaman nih. Sekarang jamannya smartphone OS "J". Itu lho yang merknya  Y. Banyak orang terkenal pakai itu. Bentuknya bagus. Fiturnya juga canggih. Tampilannya elegan coy."
Aku :"Terus kenapa dengan smartphone merk ini?"
Tio :"Murahan coy, tahu gak kelemahan OS "H"? mudah ngelag, dan boros baterai. Pokoknya gak enak lha."
Aku :"Perasaan gak tuh, dari tadi main game berat lancar aja. "
Tio :" Ya elah cuman satu game doank, coba sekalian download, main musik, pasti deh ngelag."
Aku :"Ohh gtu, emang smartphonemu yang merk Y bisa?"
Tio :"Pasti bisa lah, kan OSnya "J". Ringan, dan juga irit baterai. Aplikasi-aplikasinya juga banyak. Dan gak bakal ngelag.Makanya pilih aja merk Y. Toh uangmu banyak dari hasil nabung lama. "
Aku :"Gak lah. Males sudah terlanjur beli."

Pertama yang saya rasakan waktu itu ya agak panas juga. hahaha udah capek-capek nabung dan browsing sana sini tentang smartphone yang pas dengan budget dan keinginan, tapi teman saya yang akrab malah bilang gitu. Mungkin apa yang dikatakan memang sebuah fakta. Yap, fakta yang ada dasarnya (pengujian-pengujian dari pihak yang berkompeten).. Tapi apakah saya salah kalau hati saya agak panas ketika teman saya bilang demikian? saya rasa tidak. Karena saya membeli smartphone karena saya merasa ini pilihan tepat dan benar menurut saya. Dan juga saya sangat menikmati smartphone ini. Memang apa yang dikatakan Tio soal smartphone saya ada benarnya (meski ada bagian yang salah juga). Maka suatu hari saya coba balas apa yang saya rasakan ini dengan cara yang berbeda namun sedikit kasar (gak kasar banget lah.haha).

Aku :"Yo, boleh pinjam flashmu?"
Tio :"Nih bro. Emang buat apa?"
Aku :"Ngopi presentasi. Eh masih pacaran sama Julie?"
Tio :"Yap. Makin hari kami makin mesra aja.haha. "
Aku :"Oh gtu, yakin emang sudah benar-benar suka dan sayang?"
Tio :"Yakin lah, dia sudah benar-benar ngertiin aku. Perhatian sama aku. Aku pun juga perhatian sama dia, dan yang paling penting gak aneh-aneh lah kayak cewek sekarang. "
Aku :"Jiah padahal kan Julie wajahnya biasa aja. Postunya juga gak istimewa. Emang pintar dalam hal pelajaran. Tapi stylenya itu lho, hmmmm biasa banget. Bahkan mungkin cupu."
Tio :"Itu kan menurutmu bro, menurutku beda. Toh aku menikmati hubungan ini. "
Aku :"Sangat disayangkan. Padahal kamu kan kaya Yo, dapetin cewek cantik, manis dan sexy kan mudah. Tinggal bawa BMW papamu pasti langsung lengket. "
Tio :"Dalam hal hubungan itu gak perlu mandang fisik coy, asal kita nyaman, dia nyaman, kita menikmati, dia menikmati, ya sudah jalanin saja sampai akhir. "
Aku : (Nunjukin foto cewek ke Tio) "Yakin gak mau pacarin dengan cewek ginian? cantik, manis, baik, dan mereka gak matre lho. "
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi
Gambar Ilustrasi
Tio :" Itu yang pakai baju hitam pasi matre lah. Udah gitu pasti nyari yang ganteng. Sedangkan aku kan jelek."
Aku :" Halah, kan yang penting dapat cewek cantik, manis dan sexy. Cuman modal mobil BMW doank pasti bisa. Ya emang kadang beliin baju dan makan direstoran mewah. Tapi kan yang penting hati senang bisa memiliki cewek seperti itu. "
Tio :"Emang kenapa kalau nanti aku nikah sama Julie?"
Aku :"Waduh, aku sih gak bisa jamin kamu bisa gak bosan sama Julie. Kan Julie wajahnya pas-pasan. Belum lagi bodynya biasa aja. Yakin deh, kalau nikah 1-3 tahun pasti akan bosan. Apalagi nanti anakmu  wajahnya akan biasa aja. Rugi deh kalau gak bisa dapetin cewek seperti mereka. " (kayaknya aku agak keterlaluan.hehehe)
Tio :"Kampret kamu. Bodoh amat sama mereka, yang penting aku sayang dan aku cinta Julie. Dah mana flashdiskku. Teman apa kamu ini. Masalah selera cewe aja disalah-salahin. " (Meninggalkan aku dengan nada judes)

Wah cara balasku agak kasar nih. Tapi ceritanya masih berlanjut lho.

Besoknya aku BBM si Tio.

"Hoy bro. Maaf ya kemarin balas dendamku agak kelewatan. hehe. Niatku kemarin balas dendam plus ngasih sedikit pencerahan. Kemarin saat kamu bilang smartphone merk X jelek lah, kurang gaul, mudah lag, dsb. Sebenarnya aku agak panas juga dengarnya. Ya mungkin manusiawi juga ngerasain demikian. Barang yang sudah susah-susah kita  dapatkan harus di ejek orang lain. Tapi mungkin juga ejekannya itu adalah fakta. Cuman rasa tetap aja panas dengarnya. Ya sama aja dengan aku ngejek pacarmu, Julie. Mungkin bagimu dia spesial, dan kamu sangat susah dapetin perhatian dan cintanya. Dan ketika aku ejek tentang Julie toh secara manusiawi pasti panas juga. Menurutku yang aku ucapin kemarin memang sebuah fakta. Tapi tetap saja kan bikin panas waktu kamu dengarkan? ya itulah yang aku rasakan. Mungkin memang smartphone dengan cewek dua hal yang berbeda. Satunya tentang gadget, satunya soal teman spesial. Tapi persamaannya adalah kita butuh perasaan untuk menggunakannya. Saat perasaan itu diciderai oleh sebuah fakta yang memang pahit, ya secara manusiawi kita akan kesal. Yang bisa dilakukan ya kita harus saling menghargai. Kalau saja kamu tidak bicara seperti itu, pasti aku tidak akan kesal dan tidak akan balas dendam. Begitu juga sebaliknya. Kalau aku menghargaimu pasti aku tidak akan berbicara jelek soal Julie. Ya semoga pertemanan kita masih berlanjut. Kalaupun tidak aku cuman bisa minta maaf. "

Itulah isi BBM yang aku kirim ke Tio. Dan baru 5hari kemudian Tio baru menyapaku lagi. Ya kita sudah tidak membahas kemarin lagi. Yang kemarin biarlah berlalu. Asal kedepannya tidak terulang lagi. 

Lesson Learned yang dapat kita pelajari:
- Apa yang kita anggap baik, belum tentu orang lain berpikir sama dengan kita. Apa yang orang lain anggap buruk, belum tentu kita juga berpikir sama. 
- Hargailah pilihan orang lain, karena kita tidak tahu apa yang mereka cari dari pilihan tersebut. Apakah sekedar senang? sekedar terlihat berharga? sekedar mengikuti trend? ya terserah mereka.
- Tidak ada pilihan yang salah dalam memilih barang, yang ada kita menikmati atau tidak. Kalau tidak menikmati, silahkan ganti dengan yang lain tanpa mempengaruhi pilihan orang lain yang belum tentu pemikirannya sama.
- Manusia itu unik, yang mereka pilih bukan yang paling sempurna, paling hebat, dan paling populer, tapi yang mereka pilih adalah yang paling bikin mereka nyaman. 
- Kita memang mampu membeli berbagai barang dengan merk yang berbeda. Tapi kalau hati kita suka pada merk tertentu. Apakah salah? Apakah beli barang yang mahal atau secara spesifikasi lebih baik pasti hati kita senang? belum tentu. Apakah beli barang yang sempurna pasti akan nyaman? bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung selera masing-masing.

Yah itulah pelajaran yang dapat kita petik. Silahkan simpulkan sendiri pelajaran yang dapat kita petik. Semoga kalian bisa lebih terbuka cara berpikirnya. Kan rugi, sudah baca panjang lebar, tapi masih tidak berubah cara berpikirnya. kecuali memang niatnya sudah buruk. Jadi orang buruk kok suka. Situ sehat? hahaha. Dan saya rasa logika-logika di atas hampir semua orang akan berpikir setuju. Kalau tidak? sepertinya anda terlalu egois.haha



DISCLAIMER: Bagi yang merasa memiliki foto-foto di atas, saya ucapkan mohon maaf bila terpasang diblog saya. Dan deskripsi dari penggambaran foto di atas adalah tidak benar (maksudnya bagian yang negatifnya lho.haha). Dan foto di atas hanya ilustrasi, karena sesungguhnya ketika saya tunjukkan ke Tio, fotonya bukan pakai foto itu.hehehe Mohon maaf lho ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar