Jumat, 25 Januari 2019

Belajar Part Injeksi

Yah, sudah 1 tahun lamanya saya hiatus dengan blog ini(terakhir nulis November 2018. Pasti sudah banyak sarang laba-laba dimana-mana ini.hahaha emang goa yang ada sarang laba-labanya. Alasan hiatus sih klasik banget, biasa masalah kerjaan, cuman ditambah masalah percintaan dan perjodohan (yang gagal). Tapi hari ini saya sudah bisa nulis lagi karena dikost saya sudah pasang WIFI berbayar (kemarin-kemarin masih nyolong, karena ketahuan dan diproteksi dengan cara hidden SSID ya sudah apa boleh dikata). jadi ya tiba-tiba muncul semangat menulis. Kali ini tema tulisan masih seputar otomotif. Maaf karena tema tentang smartphone masih belum ada yang menarik.hehe

Sesuai judul diatas, kali ini kita akan belajar tentang part mesin bakar injeksi. Emang penting yah belajar beginian? menurutku ya penting sekali lah, karena beberapa orang masih buta atau bahkan belum paham nama part mesin bakar injeksi, baik roda dua maupun roda empat. Kadang nyebut ECU dengan sebutan CDI karena fungsinya sama (menurut mereka). Ya kadang sih boleh-boleh saja begitu, cuman biar lebih terlihat smart dan kalau misalnya beli part yang rusak biar tidak salah beli. Hendak beli ECU racing karena tahunya CDI, maka belilah CDI racing. Iya kalau yang jual juga smart, kalau gak? dikasih CDI beneran terus dipasang ternyata beda kan kasian rugi waktu dan biaya. Masak 2019 belum paham part mesin bakar injeksi, kan sia-sia dong penyebaran informasi lewat internet. Langsung saja ke penjelasannya:

Sistem Pengkabutan Bahan Bakar

Oke kita bahas Kalimat ini dulu saja, Sistem Pengkabutan Bahan Bakar. Yaitu sistem yang berfungsi untuk merubah bahan bakar menjadi kabut (partikel yang lebih kecil) dan mencampurnya dengan udara sehingga hasil pencampuran bahan bakar dan udara dimasukkan ke ruang bakar untuk siap dibakar. Seperti kita tahu, untuk melakukan pembakaran dibutuhkan 3 unsur, yaitu bahan bakar, udara, dan api. Dari ketiga unsur ini bila dibakar maka menghasilkan tenaga, sehingga mampu menggerakkan kendaraan. Oh ya, untuk pembahasan kali ini saya batasin dengan mesin bakar bahan bakar bensin (petrol)), karena untuk diesel saya gak begitu paham 100%.hahaha . 

Dalam sistem model lama kita mengenal sistem pengakabutan bahan bakar dengan karburator. Dimana sistem karburator untuk mencampur bahan bakar dengan udara berlangsun di part/komponen bernama karburator. Prinsip kerjanya sih menggunakan hukum fisika tentang pipa venturi (atau mungkin disebut hukum venturi ya? pokoknya itu lah). Seperti apa gambarannya? ya seperti semprotan obat nyamuk itu (bukan yang fogging untuk nyamuk DB lho).

Yang ini lho, ingat? (sumber: http://rudyprasetia.blogspot.com/2015/12/karburator-alat-penyemprot-dan-aerfoil.html)

 Yang harus dipompa untuk bisa nyemprot. Ketika kita menekan semprotan, maka udara akan mengalir dari tabung menuju ke lubang kecil pada ujung. Nah tepat di ujung lubang ada sebuah pipa kecil mengarah kebawah tempat cairan disimpan. Jadi, ketika udara keluar dari lubang kecil ujung pompa dengan tekanan besar, maka cairan akan naik melewati pipa kecil di ujung lubang pompa tadi, sehingga bercampur dengan udara. Tapi keluarnya cairan tadi tidak langsung banyak, melainkan berubah wujud seperti kabut (partikelnya lebih kecil). Sehingga bisa melayang diudara dan tersebar. Gambaran sistem karburator seperti itu. 
Gambaran cara kerja karburator (sumber: http://venturikarburator.blogspot.com/2017/04/venturi-karburator.html)
Dan fungsi kerja karburator hanya secara mekanis, yaitu berdasarkan tarikan tali/sling tuas gas (pada motor), dan pedal gas (pada mobil). Lalu bagaimana dengan sistem injeksi? 

Sistem Pengkabutan Bahan Bakar Injeksi
Di atas, kita membahas sistem pengkabutan bahan bakar karburator. Dimana udara dan bahan bakar dicampur di dalam karburator. Pada sistem pengkabutan bahan bakar modern, fungsi karburator dipecah menjadi 3 part, yaitu Throttle Body, Injektor dan Fuel Pump. Apa fungsi dari ketiga part tersebut dan part apa saja pendukung dari sistem pengkabutan bahan bakar injeksi? berikut saya jabarkan:

Throttle Body
Part ini berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan masuk ke ruang bakar. Berikut gambar tentang Throttle Body (biasa disebut TB)

Sumber tertera gambar

Keterangan:
1. Throttle Body Air inlet screen, yaitu lubang masuknya udara yang akan menuju ke ruang bakar. Didalamnya terdapat valve yang nantinya akan membuka/menutup sehingga udara bisa masuk atau berhenti.
2. Throttle Position Sensor, yaitu sensor yang mendeteksi posisi Throttle. Maksudnya gini, jadi ketika kita tarik tuas gas 25%, maka yang membaca bahwa kita benar-benar membuka tuas gas sebesar 25% adalah sensor ini. Karena nanti sensor ini digunakan ECU(nanti dijelaskan tentang ini) untuk memerintah injektor (penjelasan lanjutan dibawah) harus menyemprotkan bahan bakar seberapa banyak.
3. IAC Valve (Idle Air Control), yaitu valve yang berguna untuk mengatur udara dalam keadaan mesin idle (mesin tidak bergerak/ tali atau sling gas keadaan tidak ditarik)
4. MAF Sensor (Mass Air Flow), yaitu sensor yang membaca aliran udara yang masuk ke ruang bakar. Digunakan oleh ECU untuk menentukan seberapa banyak bahan bakar yang akan disemprotkan agar pembakaran sempurna.

Dari penjelasan diatas saja sudah menjelaskan bahwa fungsi karburator pada sistem injeksi dipecah menjadi 3 part dan makin canggih.

Injektor
Merupakan bagian yang ada kaitannya dengan TB tadi. Karena jumlah udara yang masuk nantinya akan menentukan kerja injektor. Apakah injektor menyemprotkan 25% dari kapasitasnya, atau bahkan 100%. Injektor ini langsung terhubung dengan saluran bahan bakar yang mana saluran bahan bakar ini berhubungan dengan Fuel Pump (nanti dijelaskan dibawah). Bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor nantinya akan berbentuk kabut. Yang Berikut gambar injektor:
Injektor (sumber: otomotifnet.com)
Kalau tadi pada sistem karburator bahan bakar dibuat menjadi kabut karena hukum venturi, maka pada sistem injeksi bahan bakar dibuat kabut karena tekanan tinggi oleh injektor. Makin halus partikelnya, makin canggih, makin mudah dikontrol debit bahan bakarnya, maka makin efisien pembakarannya. Tidak terlalu boros bahan bakar.

Fuel Pump
Bahasa Indonesianya sih pompa bahan bakar. Sudah jelaskan kan fungsinya? yaitu memompa bahan bakar dari tangki ke injektor. Ingat, injektor! bukan ke Throttle body, karena throttle body cuman lewatnya udara. Kenapa butuh pompa bahan bakar? apa tidak langsung saja menggunakan hukum gravitasi untuk turunya bahan bakar? karena tadi injektor untuk menyemprotkan bahan bakar membutuhkan tekanan, maka untuk menjaga bahan bakar tetap bertekanan sepanjang saluran dibutuhkan pompa. Dan didalam fuel pump ini terdapat filter agar bahan bakar yang lewat saluran keadaan bersih sehingga tidak membuat injektor macet. Kalau macet ya bisa rusak. Sehingga bagi pengguna sistem injeksi harus membersihkan filter ini agar mesin dalam keadaan optimal.

Cukup rumit juga bentuknya

ECU (Electronic Control Unit)
Seringnya pakai istilah ECU, tapi ada juga yang pakai istilah ECM yaitu Electronic Control Module. Fungsinya sama aja sih, beda istilah. Nah fungsinya mungkin mirip dengan CDI. Kalau CDI kan memerintah Koil untuk menyalakan busi dari masukan pulser. Kan fungsi pulser menentukan posisi dari piston, jika posisi piston sesuai maka pulser mengirim sinyal untuk CDI. Lalu CDI memerintah koil agar melepaskan tegangan menuju busi. Nah fungsi ECU secara dasar sama, yaitu memerintahkan koil untuk melepaskan tegangan ke busi. Cuman fungsi ECU lebih rumit, karena harus menerima masukan dari sensor-sensor yang berhubungan dengan pembakaran, lalu mengolah masukan tadi, kemudian menentukan besaran debit bahan bakar yang disemprotkan, juga memerintah kapan koil melepaskan tegangan. Sungguh rumit kan kerjanya. Ya karena sistem injeksi bekerja berdasarkan sensor beda dengan sistem karburator.
Udah kayak mini computer saja
Untuk motor/mobil balap, fungsi ECU bahkan harus sangat canggih, cepat kinerjanya, presisi, tahan lama. Tapi kalau untuk kendaraan produksi massal ya cukup lah fungsi-fungsi seperti yang saya jelaskan tadi.

Sensor-Sensor Penting
Setelah penjelasan panjang lebar di atas, maka kita tahu bahwa sistem injeksi sangat membutuhkan sensor untuk menunjang kinerjanya. Berikut beberapa sensor-sensor yang penting untuk menunjang kinerja sistem injeksi:

1. TPS 
Tadi kan sudah dibahas di atas bagian TB yah? ya wes baca lagi aja di atas.hahaha capek coyy jelasin lagi. 

2. MAF Sensor
Sama aja dengan TPS, baca bagian TB.hahaha

3. Crankshaft position sensor
Nah ini, jadi kalau di sistem karburator untuk menentukan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) adalah dengan memasang pulser. Nah kalau di sistem injeksi sih sebenarnya bisa, cuman kurang akurat. Maka lahirlah sensor ini, yang memonitor pergerakkan crankshaft (muaranya ya ke TMA tadi). Jadi ECU akan selalu mendapat informasi aktual dan bahkan bisa mempersiapkan konfigurasi pembakaran yang pas direntang RPM tertentu.

4. Sensor Oksigen (O2)
Dulu sih sensor ini optional, karena tanpa sensor ini pun sistem injeksi sudah bisa jalan. Namun seiring waktu sistem injeksi butuh juga sensor ini untuk memonitor kadar Oksigen pada gas buang. Kenapa oksigen pada gas buang dipantau? karena kalau masih ada oksigen yang keluar lewat gas buang artinya pembakaran tidak sempurna. Dan oksigen yang keluar nantinya akan mengikat senyawa C dan gas Nitrogen (N) yang nantinya akan menjadi gas CO dan NO2. Gas-gas inilah yang menimbulkan polusi dan apabila terhirup manusia (dalam jumlah banyak) akan beracun. Maka dari itu pembakaran haruslah dibuat sesempurna mungkin.

Sebenarnya masih banyak sensor-sensor lain yang berhubungan dengan sistem injeksi, cuman fungsinya gak begitu berperan pada sistem pembakaran. Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan tentang sistem injeksi:

Lebih baik mana antara sistem karburator dan sistem injeksi?
semua sih ada plus minusnya, tinggal kita lebih penting ke plusnya dari sisi siapa dulu. Misal sistem karburator, menawarkan kemudahan perawatan dan murahnya partnya. Kan gak mungkin juga ketika kita ingin motor yang gak rewel di daerah terpencil pilih motor injeksi. Ya kalau bengkel resminya banyak dan teknisi berkualitas gak masalah, kalau gak ada? ya wasalam kalau punya motor injeksi di daerah terpencil. Karena mending belajar sistem karburator ketimbang sistem injeksi. Atau ketika kita butuh motor irit, gak mungkin juga kita beli yang karburator. Karena sistem ini kurang begitu presisi pembakarannya. Ya semua tergantung cara kita berpikir. Buat orang lain mungkin bagus, tapi kalau kita tidak sependapat, kenapa harus dipaksakan?

Kendaraan sistem karburator lebih kencang ketimbang sistem injeksi, fakta?
hmmmmm menurut pendapatku jika diameter venturi karburator dan diameter TB itu sama, sebenarnya lebih powerful sistem karburator. Ya bandingkan saja antara Motor (contoh) saja) dengan karburator PE28 dengan motor TB 28mm maka akan lebih kencang yang motor kaburator PE28(bila dengan penyesuaian yang sama). Tapi ya gitu lebih boros.hehehe. Jika budgetnya tidak terbatas, maka sebenarnya motor dengan sistem injeksi pasti lebih powerful ketimbang sistem injeksi. Gak percaya? lihat saja deh balapan drag di Amerika. Biasanya motor yang dipakai adalah Suzuki Hayabusa atau Kawasaki ZX14R, bahkan Kawasaki Ninja H2R. Kenapa mereka tetap menggunakan sistem injeksi (sudah di upgrade) ketimbang karburator? karena untuk mendapatkan performa maximal ditiap RPMnya, sistem injeksi menawarkan kemudahan hal tersebut. Kan tadi sudah dijelaskan bahwa sistem injeksi terdapat banyak sensor, nah sensor tersebut nantinya akan membantu menentukan kadar bahan bakar (karena untuk udara sudah pasti gas polll!!) yang past ditiap RPM agar tidak terlalu berlebih atau kurang. Tapi ya gitu biayanya mahal.

Kendaraan sistem karburator lebih handal ketimbang sistem injeksi, fakta?
Menurutku sih iya, karena biasanya bila aki pada kendaraan karburator itu lemah maka kendaraan masih bisa jalan normal. Sementara sistem injeksi, karena semua bergantung pada arus DC aki, maka bila aki mengalami gangguan ya semuanya juga bermasalah. Karena part utama sistem injeksi semua bergantung aki. Tapi ada juga yang tetap tidak masalah karena terdapat capasitor bank untuk menstabilkan tegangan DC yang keluar dari kiprok. Beberapa saja sih yang ada seperti itu. Tetap saja ketika akinya mulai lemah juga rasaya tidak nyaman.

Baik itu adalah beberapa penjelasan yang dapat saya sampaikan. Kesimpulannya? simpulkan saja sendiri yah, malas bikin kesimpulan.haha Mohon maaf bila ada salah kata saat mengetik, maklum saya bukan robot.

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus