Minggu, 23 Oktober 2016

Legenda 3 Lensa

Akhirnya terkumpul juga niat buat nulis.haha Biasa sibuk kerja jadi mood buat nulis benar-benar hilang. Kali ini saya akan nulis tentang fotografi. Ya bukan tentang tekniknya sih, cuman info atau pengetahuan saja tentang fotografi. Dan pembahasannya pun gak teknis-teknis banget (maklum sangat newbie dibidang fotografi, DSLR aja belum punya.hahaha). Pembahasannya tentang lensa. Seperti kita tahu bahwa lensa salah satu komponen utama yang menentukan hasil dari fotografi. Tidak heran kadang nilai sebuah lensa lebih mahal dari komponen elektroniknya sendiri (pada kamera digital). Karena memang dalam proses pembuatannya membutuhkan tingkat presisi yang tinggi.

Oke itu tadi adalah basa basi sedikit soal lensa. Sekarang ke bagian intinya. Membaca kata "legenda" pastilah berhubunga dengan sejarah. Ya gak mungkin juga tiba-tiba lahir langsung jadi legenda.haha Pasti ada proses untuk mengukir sebuah julukan legenda. Nah, siapa sajakah legenda 3 sannin lensa tersebut?

Legenda 3 Lensa

Sesuai gambar, itu lah nama 3 lensa legendaris. Mulai dari jaman kamera menggunakan roll film (bahkan mungkin saat awal-awal kamera diciptakan), hingga sekarang ketiga nama tersebut merupakan legenda (bagi yang menggeluti dunia fotografi pasti tahu). Memang ketiga perusahaan tersebut tidak cuman bergerak dibidang fotografi saja namun juga bergerak dibidang telescope, mikroscope pokoknya berkaitan dengan optik. Di era fotografi modern kini mungkin ketiga nama tersebut sudah tidak terlalu bersinar lagi. Mengapa?

Sang Legenda Yang Terlalu Sempurna
Kebanyakan manusia tidak penah puas dengan apa yang diperolehnya. Selalu mencari sesuatu yang lebih sempurna dari sesuatu yang telah didapatkannya. Ketiga produk Lensa (beberapa juga bikin kamera) ini merupakan lensa yang sempurna dijamannya. Mungkin bukan negara Jerman yang menemukan kamera pertama kali, tapi justru Jerman lah paling maju dalam bidang fotografi (saat itu). Ya, gak kaget sih kan benua Eropa paling banyak menghasilkan ilmuwan-ilmuwan yang berbakat, bahkan Einstein berasal dari Jerman. Jadi ya gak kaget lah kalau ada ilmuwan atau engineer berbakat dalam bidang fotografi.

Nah pada saat itu negara Jepang (negara asal Canon dan Nikon) kalah dalam perang dunia, otomatis perkembangan fotografi negara tersebut agak tersendat. Sehingga orang-orang diseluruh dunia menggunakan produk dari negara Jerman ini. Memang kualitas gambarnya sangat bagus, dan orang-orang rela mengeluarkan uang banyak untuk memiliki kamera. Seperti sebuah kebiasaan atau watak dari ilmuwan atau engineer negara Jerman, mereka tidak pernah puas untuk membuat produk yang lebih sempurna dari produk sebelumnya. Ilmuwan atau engineer tersebut terus riset tentang lensa. Hingga pada suatu titik harga jual dari produk tadi sangat mahal. Sehingga konsumen mulai mencari alternatif produk lain yang lebih masuk akal. Nah dimasa itu lah produk fotografi dari Jepang mulai berkembang (Terlepas dari tahun perang tadi). Memang kualitas hasil fotografi tidak sebagus produk Jerman, namun konsumen merasa maklum lah. Toh, harga juga lebih murah. Dan saat itulah produk fotografi Jerman mulai runtuh sedikit demi sedikit.

Harganya 33.400 dollar US.Siapa yang mau beli?


Sang Legenda di Era Modern
Tahun 2006an mungkin merupakan tahun kebangkitan bagi sang Legenda (harapannya sih begitu). Meski memang masih survive dalam pembuatan lensa dan kamera, namun 3 lensa tersebut belum mau untuk tutup usaha. Kini, mereka mulai merambah pada fotografi modern (selain juga kamera pocket digital, prosumer dan handphone atau smartphone).Beberapa produk hasil kerjasama dengan legenda lensa Jerman sebagai berikut:
Sebenarnya masih banyak, cuman list diatas yang saya ingat
Untuk era sekarang sih meski handphone atau smartphone bekerja sama dengan nama perusahaan tersebut tidak menyita perhatian banyak orang. Karena sebagian besar konsumen juga awam soal 3 brand lensa tersebut. Ditambah lagi nama brand pembuat handphone atau smartphone lebih dominan ketimbang nama lensa tersebut. Tapi setidaknya sejak tahun 2006an beberapa perusahaan handphone membuat taktik yang cukup kreatif agar produknya lebih dikenal. Ya seperti LG yang ternyata kerjasama dengan brand Schneider Kreuznach sudah sangat mesra. Terbukti banyak produk LG yang menggunakan lensa Jerman ini.

Apa sih daya tariknya lensa Jerman ini?
Ya kalau dismartphone atau handphone saya sendiri belum pernah coba bandingin secara detail. Cuman saya punya produk kamera digital hasil kerja sama dengan salah satu legenda 3 lensa Jerman tadi. Memang bila dibandingkan dengan kamera digital pada jamannya, hasilnya benar-benar sangat berbeda (maksudnya lebih baik.haha). Dari segi ketajaman gambar terutama. Kalau soal warna yang dihasilkan mungkin pengaruh dari sensornya (kalau dibandingkan dengan jaman sekarang yang sudah lebih real dan natural). Seperti gambar dibawah ini:
- Kamera Panasonic Lumix DMC LC 50 (3.2 MPx)

Layarnya imut

Made in Japan coyy. Sejak tahun 2006

Lensa LEICA
- Hasil Jepretan


Malam hari tetap fokus tajam, padahal masih 3.2 Mpx

Atau seperti Kamera Digital Sony (lupa tipenya, pokoknya produksi tahun 2006) dengan lensa Carl Zeiss. Seperti dibawah ini:

Resolusi masih VGA (0.3 MPx)

Weh, ada yang bening.haha

Info Kamera
Objek pada gambar benar-benar tajam.Nah, itu hasil dari kamera digital dengan lensa Jerman, bagaimana dengan kamera pada smartphone yang bekerja sama dengan lensa Jerman? berikut hasil gambar yang sudah bertebaran di google:
Panasonic DMC CM1 Leica
https://www.dpreview.com/sample-galleries/5256306107/panasonic-lumix-cm1-sample-gallery

Oppo N3 Schneider Kreuznach
http://www.trustedreviews.com/oppo-n3-review-camera-page-3

Microsoft Lumia 640XL Carl Zeiss
http://www.windowscentral.com/microsoft-lumia-640-xl-camera-sample-gallery

Dapat disimpulkan bahwa memang hasilnya sudah terbilang sedikit diatas rata-rata (tapi mungkin bukan yang terbaik). Sehingga konsumen yang memiliki smartphone dengan lensa Jerman ini merasa PD untuk menggunakannya. Anai saja brand smartphone terkenal saat ini bekerja sama salah satu 3 lensa Jerman ini. Hmmmmm pasti persaingan hasil fotografi sangat memanas.haha


Yap, itulah info yang bisa saya sampaikan mengenai fotografi. Cerita di atas berdasarkan informasi pada majalah fotografi. Ya silahkan percaya atau tidak toh saya gak mewajibkan untuk percaya.haha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar