Sabtu, 20 April 2019

Filosofi Memanaskan Mesin

Long Time No See Blogspotku tercinta (cinta sih tapi malas untuk nulis.hahaha) Ok, pembaca sekalian kali ini saya akan membahas tentang permesinan otomotif lagi.Ya maklum untuk bahasan tentang Smartphone saya rasa belum ada materi yang bisa saya sajikan. Tapi, pasti bila ada yang menarik saya akan bahas diblog ini. Sesuai judul saya akan pembahas tentang "Memanaskan Mesin". Memanaskan mesin disini dalam artian bukan mesin dibakar pakai bensin biar membara yah.hahahaa. Dalam bahasan ini saya mencoba untuk memberi ilmu tentang makna atau filosofi dasar kenapa mesin kendaraan perlu melakukan pemanasan. Karena yang beredar dimasyarakat sih sebagian memang sudah benar, namun ada yang sesat juga. Seperti mesin modern (injeksi maksudnya), tidak perlu melakukan pemanasan, karena sudah injeksi. Adalagi bilang kalau memanaskan mesin harus lebih dari 5 menit, biar akinya ngisi sempurna. Apakah hal-hal yang demikian benar? mari saya jelaskan lebih lanjut.

Seperti kita tahu, mesin bakar membutuhkan proses yang namanya memanaskan mesin atau dalam bahasa Inggrisnya Warm Up. Proses memanaskan mesin disini dapat diartikan proses menjalankan mesin pada RPM yang telah disarankan pabrikan dalam waktu tertentu hingga kendaraan siap untuk dijalankan. Ya ini sih istilahku sendiri,haha Tapi saya yakin semuanya pasti setuju. Jadi parameter yang diperhatikan adalah RPM dan waktu. Jadi, memanaskan mesin gak asal dinyalakan tanpa memperhatikan RPM yang telah ditentukan pabrikan atau bahkan waktu yang seenaknya sendiri. Saya pernah tanya ke seorang dosen mesin yang sudah lama sekali mempelajari mesin bakar pada salah satu Universitas Negeri di Malang, kebetulan beliau ayah dari teman saya. Saya bertanya begini, "Pak, sebenarnya apa maksud dari mesin kendaraan harus dipanaskan? kan lebih efisien nyalakan mesin, tunggu 10 detik langsung dijalankan." Beliau menjawab begini :

"Saya jelaskan langsung ke filosofi dasarnya saja yah. Nanti kalau ada yang tidak paham langsung tanyakan. Jadi begini, Saat mesin itu dalam keadaan dingin (tidak digunakan dalam waktu lebih dari 4-6 jam) oli yang sebelumnya bersirkulasi didalam blok mesin pasti akan turun ke bak penampungan oli yang berada pada paling bawah. Pasti tahu kan fungsi dari oli atau pelumas itu yaitu melumasi komponen yang bergerak agar tidak terjadi gesekan atau bisa dikatakan meminimalkan gesekan. Bagaimana bila komponen yang bergesekan tidak ada pelumas? cepat aus, baret, bahkan berisik, juga akan panas karena gesekan.Nah, kembali ke oli, kan tadi posisi oli berada pada paling bawah. Bayangkan saja kalau mesin dingin, dinyalakan, kemudian langsung digunakan pada RPM 3000 ke atas, sementara oli belum merata melumasi ke bagian yang penting. Pasti bagian yang penting tersebut akan cepat aus, bisa saja baret. Bila terjadi perubahan bentuk dikarenakan aus atau baret, pasti kinerja mesin akan tidak sempurna. "

Mesin Keadaan dingin. Bagian Coklat adalah oli yang mengendap saat dingin.


Saya langsung tanya lagi, "Kan dalam memanaskan mesin, mesin sudah bekerja pada RPM tertentu pak, kan sama saja sudah memaksa mesin bekerja?"

Beliau menjawab, "Ya, anda benar. Tapi bekerjanya kan belum 100%. Maka dari itu kenapa mesin mempunya RPM Idle yang harus dipatuhi. Selain untuk menjaga mesin agar tidak mati (kan gak mungkin gas dilepas, mesin RPMnya 0) juga untuk syarat RPM untuk memanaskan mesin. Maksudnya ya memanaskan mesin cukup menjaga mesin agar bekerja pada RPM idle tadi. Memang mesin sudah bekerja pada RPM tertentu, tapi kan masih rendah. Ketimbang mesin langsung bermain di RPM 3000 ke atas dalam keadaan oli yang belum bersirkulasi menyeluruh, pasti gesekannya lebih besar ketimbang saat RPM idle tadi. Dan juga, ada parameter waktu yang harus dipenuhi. Biasanya sih kisaran 2-5 menit (kalau mobil kisaran 3-5 menit, tergantung settingan Idle Control Valve pada Throttle Body). Nah harapannya ketika waktu tersebut terpenuhi maka pelumas/oli sudah melumasi ke bagian yang penting tadi, sehingga mesin kendaraan siap untuk dijalankan. Ya itulah filosofinya."

Kondisi Mesin yang bersirkulasi. Warna Kuning sirkulasi oli oleh pompa oli.
Bagian penting yang perlu dilumasi, dan butuh pelumasan menyeluruh.


Saya bertanya lagoi, "Cara mengetahui kalau mesin sudah panas bagaimana pak?" Lalu beliau menjawab:

"Kalau pada mesin injeksi sih sangat mudah. Biasanya mesin pertama kali nyala pasti RPM idlenya agak tinggi. Ya kira-kira 100-200 RPM lebih tinggi dari settingan RPM Idle. Contoh kamu setting RPM Idle 1400, maka saat awal nyala akan jadi 1500-1600 RPM. Nah, ketika mesin sudah panas, maka Idle Control Valve otomatis mengatur sendiri ke settingan idle RPM. Selain itu pasti mesin terdengar lebih pelan suara idle/langsamnya. Itu tandanya mesin sudah panas dan siap dijalankan."

Dari penjelasan ayah dari teman saya, saya mendapat sebuah pencerahan yang berharga mengenai perawatan sebuah mesin. Karena memanasi mesin juga bagian dari perawatan, dimana kita tidak langsung menjalankan mesin dalam keadaan pelumas/oli belum bersirkulasi secara menyeluruh. Ya memang sih kita harus membuang bahan bakar secara sia-sia hanya untuk menyalakan mesin 2-5 menit, tapi efeknya membuat mesin jadi awet juga kan?  makanya sebaiknya memanaskan mesin itu tidak perlu lama-lama sampai 10 menit lebih. Bikin bbm keluar percuma juga mesin jadi sangat panas karena tidak ada sirkulasi udara segar untuk mendinginkan. Oh ya dalam pembahasan kali ini saya juga akan membahas mitos bahwa "Ketika memanasi mesin kurang lama, maka aki tidak dicharge? dalam artian, nyalakan, dicharge sebentar (selama 2-5 menit) langsung dijalankan dan aki tidak dicharge" berikut jawabannya:

Saya jawab menggunakan percobaan kecil-kecilan saja:

1. Nilai Tegangan saat sepeda motor belum dinyalakan (tanpa beban)

2. Nilai Teganan saat kunci kontak ON, namun mesin belum nyala (bebannya cuman speedometer nyala, juga ECU nyala, dan ketika kunci kontak ON Fuel Pump juga melakukan cek function. Gak drop parah sih, cuman sampe 12, 7 V)

3. Nilai tegangan saat mesin dinyalakan, berada pada RPM Idle (1400 RPM)

4. Nilai tegangan saat mesin dinyalakan pada RPM 3000-4000


5. Nilai teganan saat mesin dimatikan (kontak OFF)


Kesimpulannya:
- Aki tetap dicharge meski mesin keadaan idle bahkan saat dijalankan (di atas RPM Idle). Terlihat tegangan aki menyentuh angka 14 V. Dan angka ini tetap sama meski RPM 3000 ke atas. Dan angka tersebut masih dikatakan aman, sehingga asumsi kita peralatan listrik pada sepeda motor tegangan kerjanya 12-14 V. Jika pengisian aki lebih dari 14 V, maka peralatan lainnya bisa rusak. Tapi untungnya ada sekring yang melindunginya.

Terjawab kan mitos-mitos soal memanaskan kan mesin. Kedepannya kita bisa lebih mengenali kendaraan kita, agar kita bisa merawat kendaraan kita. Juga disarankan untuk baca buku petunjuk manual kendaraan agar tahu standard dari RPM idle kendaraan masing-masing.  

2 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus
  2. Sangat2 berguna dan menabah wawasan dan juga masuk di akal di saat mesin dlm keadaan dingin tdk di gunakn dlm waktu kurang lebih 4-6 jam semua oli turun ke bak penampungan, dan sebaik nya mesin harus di panaskan setiap pagi agar sirkulasi oli menyeluruh melumasi komponen mesin yg sangat vital yg slalu berputar di saat mesin hidup

    BalasHapus